Pada musim ini, Barcelona menghadapi drama yang cukup unik. Drama itu tentang Xavi Hernandez yang berstatuskan sebagai pelatih Barca.
Pada bulan Januari lalu, Xavi menyatakan bahwa dia akan mengakhiri masa kerjanya sebagai pelatih di Barca pada akhir bulan Juni mendatang.
Akan tetapi, seturut perbaikan performa Barca sejak pengumuman itu, kubu klub pun berupaya merayu Xavi untuk tetap tinggal di Camp Nou. Kata sepakat pun terjadi antara Xavi dan manajemen klub bahwa Xavi tak akan meninggalkan "Blaugrana" di akhir musim tetapi terus menjadi pelatih Barca hingga musim depan.
Situasi cepat berubah. Sebulan setelah kata sepakat dengan Xavi, Presiden klub, Joan Laporta memutuskan untuk memecat Xavi sebagai pelatih Barca. Benar saja, pada Jumat (24/5/24), Barca memecat Xavi sebagai pelatih Barca.
Ihwal pemecatan Xavi kabarnya bermula dari komentar mantan pemain Barca itu tentang kondisi keuangan klub yang tak begitu stabil sewaktu konfrensi pers menjelang laga Barca kontra Almeria di Liga Spanyol beberapa waktu lalu.
Menurut pelatih berusia 44 tahun tersebut, kondisi keuangan Barca tak memungkinkan Barca untuk bersaing dengan Real Madrid dan klub-klub lain di Eropa.
Terang saja, komentar itu membuat presiden klub termasuk Deco yang berperan sebagai direktur olahraga berang dan kemudian memutuskan untuk mengakhiri kontrak dari pelatih yang melatih Barca selama lebih dari dua musim tersebut.
Xavi pergi dari Barca setelah mempersembahkan trofi La Liga Spanyol dan Piala Super Spanyol pada musim lalu. Musim ini, Barca mengakhiri musimnya tanpa meraih satu pun gelar.
Lalu, dalam karirnya sebagai pelatih Barca, Xavi mengorbitkan 15 pemain muda dari akademi La Masia. Nama pemain remaja seperti L. Yamal dan P. Cubarsi naik daun dan bahkan dipanggil masuk timnas Spanyol.
Hansi Flick Datang