Akhir pekan ini (25/5/24) di daratan Inggris akan tersaji duel satu kota, Manchester City kontra Manchester United, dalam laga final Piala FA di stadion Wembley.
Duel dua tim pada kompetesi tertua ini diprediksi bisa berlangsung seru lantaran faktor gengsi dan rivalitas dari dua klub yang berada di satu kota.
MU pastinya tak mau ungkapan "Manchester is blue!" makin terus menggema kuat. Apalagi, Man City menjadi juara Liga Inggris musim ini.
Raihan Piala FA bisa menambah reputasi Man City dan sekaligus memoles luka untuk MU yang sudah puasa gelar Liga Inggris lebih dari satu dekada.
Mau tak mau, MU harus berupaya keras untuk meladeni kekuatan Man City. Tak ada yang mustahil terjadi di partai final karena hal itu sangat bergantung pada ketepatan dalam menerapkan strategi dan taktik.
Di balik partai final piala FA, Pelatih MU, Erik Ten Hag memiliki misi yang tak gampang. Misi meraih kemenangan menjadi harga yang bisa mempertaruhkan tempatnya sebagai pelatih MU pada musim depan.
Ya, nasib Ten Hag sebagai pelatih MU seperti berada di ujung tanduk. Belum terlalu pasti lantaran performa MU pada musim ini.
MU masih kalah bersaing dengan rival abadi Man City. Tak hanya itu, MU mengakhiri musim ini dengan berada di posisi 8 besar dengan 14 kali menderita kekalahan.
Ten Hag harus membuktikan kualitasnya di depan salah satu pemilik klub yang juga pengusaha kaya asal Inggris, Jim Ratcliffe. Ratcliffe menjadi pemilik bersama MU sejak tahun ini.
Target Ratcliffe sejak mengambil alih MU mulai tampak. Mulai dari upaya untuk meng-upgrade stadion Old Trafford hingga pergantian kepengurusan di klub.
Sejauh ini, Ratcliffe sudah menggantikan pemimpin (CEO) di MU dan direktur teknis. Menariknya, pengganti dari CEO dan direktur teknis melekat kuat dengan Man City.