Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Untung dan Risikonya Jika Liverpool Memilih Xabi Alonso

Diperbarui: 25 Februari 2024   17:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liverpool. Foto:AFP/Ian Hodgson via Kompas.com

Keputusan Jurgen Klopp mengakhiri kontrak dengan Liverpool di akhir musim ini tentu saja membuat Liverpool sedikit terkejut dan panik. Tanpa ada angin kuat sebagai peringatan, tiba-tiba pelatih asal Jerman itu pun mau angkat kaki dari Anfield.

Padahal, kalau menilik performa Liverpool pada musim ini, tempat Klopp begitu aman. Bahkan, Liverpool pastinya tak segan untuk memperpanjang kontrak dari pelatih yang sudah memasuki musim ke-8 bersama Liverpool.

Pasalnya, Liverpool menjadi satu-satunya tim di Eropa dan di Inggris yang masih bermain di empat kompetesi berbeda, yakni Piala FA, Piala Carabao, Liga Champions, dan sementara berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris. 

Akhir pekan ini, Liverpool akan bersua kontra Chelsea dalam partai final Piala Carabao. Dari sisi penampilan, Liverpool tampaknya diunggulkan untuk mengangkat trofi Piala Carabao kontra Chelsea yang belum menemukan performa yang stabil.

Terang saja, keputusan Klopp membuat Liverpool harus panik. Mencari pengganti yang sepadan taklah gampang. Hal itu sudah dialami Liverpool yang mencari pelatih untuk mengakhiri puasa gelar Liga Inggris hampir 30 tahun. 

Di tangan Klopp, penantian lama Liverpool itu berakhir. Kalau Liverpool terus tampil konsisten, bisa saja langkah untuk kembali menjadi juara Liga Inggris terjadi pada musim ini.

Makanya, Liverpool harus putar otak mencari sosok pengganti yang pas. Nama Xabi Alonso, pelatih muda berusia 42 tahun masuk bursa pengganti Klopp untuk musim depan. 

Nama Alonso masuk bursa pengganti lantaran performa pelatih asal Spanyol itu bersama Bayer Leverkusen di Bundesliga Jerman. Alonso mampu menaikan pamor Leverkusen. 

Bahkan sewaktu Alonso tiba musim lalu, Leverkusen duduk di peringkat ke-18 klasemen. Pelan tetapi pasti, mantan pemain Real Madrid dan Bayern Muenchen itu membantu Leverkusen naik ke posisi ke-6 di akhir musim.

Performa Leverkusen terus memabik pada musim ini. Selain sementara berada di puncak klasemen dengan jarak 8 poin dari peringkat ke-2, Muenchen, Leverkusen juga sementara bermain di DBF loka Jerman dan Piala Liga Eropa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline