Ketika Argentina kalah dari Arab Saudi (2-1) di laga pertama kualifikasi grup C Piala Dunia Qatar 2022, nada sinis tak hanya dilemparkan ke tim nasional Argentina yang saat itu berlabel sebagai juara Copa America 2022 tetapi juga kepada sang kapten tim, Lionel Messi.
Ungkapan "Where is Messi?" nyaring keluar dari suporter Arab Saudi setelah laga berakhir. Tak sedikit suporter yang meneriakan ungkapan itu di antara wartawan yang sementara meliput hasil laga tersebut.
Terang saja, ungkapan itu menggema kuat. Bahkan, ungkapan itu juga menjadi bahan dari setiap suporter lawan setiap kali mau bersua Argentina.
"Where is Messi?" menjadi ungkapan sinis yang mempertanyakan peran dan pengaruh Messi ketika Argentina kalah dari Arab Saudi. Sebelum turnamen, Argentina memang dipandang sebagai favorit juara, namun kekalahan dari Arab Saudi meruntuhkan status tersebut.
Ungkapan "Where is Messi?" itu berubah total menjadi konotasi positif tatkala Messi yang mengenakan bisht, jubah hitam khas Arab naik ke panggung dan mengangkat trofi Piala Dunia pada 19 Desember 2023. Messi yang awalnya disinis kemudian keluar sebagai juara sejati dan membungkam siapa saja yang mengritiknya.
"Where is Messi?" seperti dijawab dengan raihan yang positif baik dari level timnas, maupun pada individual Messi sebagai pemain.
Hampir setahun setelah momen itu, dini hari tadi (31/10/23) Messi berada di Theatre du Chatelet, Paris guna menerima trofi Balloon d'Or. Messi berada di tempat yang biasanya dijadikan arena pengakuan pada para pesepak bola profesional.
Tak tanggung-tanggung, raihan Messi tahun ini menjadi yang kedelepan dalam karir Messi sebagai pesepak bola profesional. Rasanya akan sulit bagi pemain lain untuk mengejar dan menyamai pencapaian dari pemain yang berjuluk La Pulga atau si kutu itu.
Tentu saja, raihan Messi tak lepas dari kontribusinya dalam mempersembahkan prestasi untuk timnas Argentina di Piala Dunia.
Bersama Paris Saint Germain (PSG), tim yang dibela Messi sebelum berlabuh ke Inter Miami, peran Messi tak begitu mencolok gegera gagal membantu PSG sukses di level Eropa. Malahan, Messi kerap dikritik dan bahkan dicelah oleh suporter PSG.