Kisah tentang mega bintang asal Argentina Lionel Messi dalam perjalanan karirnya di negeri Paman Sam, Amerika Serikat makin seru diperbincangkan. Boleh dibilang, kehadiran dan pengaruh Messi di Amerika Serikat seperti mengimbangi eksodus banyak pemain bintang dari Eropa ke Arab Saudi.
Setelah mengantarkan Inter Miami ke tanggal juara leagues Cup beberapa waktu lalu, Messi Kembali membantu Inter Miami. Final kedua untuk Messi dalam kurun dua bulan lebih di Amerika Serikat.
Sejauh ini, Messi masuk kategori pesepak bola pengoleksi trofi terbanyak dengan 44 trofi melampaui capaian Dani Alves. Peluang memperbanyak koleksi trofi makin luas lantaran Messi kembali mengantarkan Inter Miami ke partai final.
Kali ini, Inter Miami tembus ke final US Open Cups setelah mengalahkan salah satu tim kuat, Cincinnati. US Open Cup terbilang sebagai salah satu kompetesi tertua di Amerika Serikat.
Laga ini terbilang seru lantaran Inter Miami mampu mengejar ketertinggalan defisit dua gol dari Cincinnati. Di atas kertas, Cincinnati sebenarnya bisa menguburkan ambisi Messi untuk mengantarkan Inter Miami apabila menimbang performa Cincinnati sepanjang laga.
Messi terkunci. Para pemain belakang dan gelandang Cincinnati berhasil menutup Messi dari upaya menendang bola dari luar kotak penalti.
Cincinnati terbilang tim yang kuat di MLS, Liga Amerika Serikat. Sejauh ini, Cincinnati sementara berada di puncak klasemen sementara wilayah Timur.
Tak pelak, Messi dan kawan-kawan sulit mengembangkan permainan. Malahan, Cincinnati tampil lebih agresif daripada Inter Miami.
Keuntungan Inter Miami adalah mentalitas, terlebih khusus faktor Lionel Messi yang sering memberikan perbedaan untuk tim pada momen yang tepat. Messi sabar melihat peluang hingga menit-menit akhir. Kesempatan itu bukan lewat gol, tetapi lewat assist dua gol untuk Inter Miami.
Cincinnati awalnya unggul 2-0 pada babak pertama. Secara umum, skenario permainan Cincinnati mengunci Messi berjalan ampuh.