Setelah memecat Graham Potter dari kursi pelatih, Chelsea berupaya melakukan penjajakan dari beberapa nama pelatih ternama yang sementara non job. Pencarian terlihat mengerucut pada dua nama, Luis Enrique asal Spanyol dan Julian Nagelsmann asal Jerman.
Enrique mempunyai rekam jejak yang mentereng bersama Barcelona ketika meraih trebel pada musim 2014-15. Selain itu, Enrique terbilang sosok yang tak kenal kompromi dalam mengatur skuad utama. Bagi Enrique, nama tenar bukanlah jaminan untuk berada di tempat regular.
Setelah kontrak Enrique diakhiri La Roja Spanyol selepas kegagalan di Piala Dunia 2022 pada Desember lalu, Enrique masih belum mendapat tawaran nyata. Namun, Enrique sempat menyampaikan niatnya untuk kembali melatih tim sepak bola jika ada tawaran yang cocok.
Pastinya, Enrique sulit menolak tawaran Chelsea andaikata tawaran itu datang. Chelsea bermaterikan skuad yang mumpuni, dan Enrique tinggal memolesnya agar bisa menjadi tim yang kuat. Namun, nama Enrique hanya masuk pusaran rumor belaka.
Sama halnya dengan Nagelsmann yang baru dipecat tim Bundesliga, Bayern Muenchen. Pemecatan Nagelsman itu cukup mengejutkan lantaran performa Nagelsmann terbilang masih berada pada koridor yang tepat. Muenchen sebenarnya masih berpeluang meraih trebel dengan Nagelsmann.
Sayangnya, Muenchen mengambil langkah yang berisiko serentak mengejutkan. Nagelsmann dipecat, dan tak terlalu menunggu waktu lama, tempatnya diisi oleh mantan pelatih Chelsea, Thomas Tuchel.
Tuchel memang mengawali kariernya di Muenchen dengan jalan yang meyakinkan kala mengalahkan rival kuat Borrusia Dortmund dengan skor 4-2. Kemenangan itu berhasil mengkudeta Dortmund dari pemuncak klasemen sementara Bundesliga Jerman.
Namun, peluang Muenchen meraih trebel musim ini pupus lantaran tersingkir di DFB-Pokal pada babak perempat final dari tangan SC Freiburg (4/4/23). Pemutusan kontrak dengan Nagelsman tak serta merta memberikan efek positfi karena Muenchen sudah kehilangan kesempatan meraih trebel.
Gaya kepelatihan pelatih berusia 35 cukup meyakinkan. Filosofi ala permainan gegenpressing mengharuskan tiap lini mesti bermain menyerang.
Namun, kabarnya pemilik klub Chelsea agak ragu dengan Nagelsmann dari sisi usia. Terlebih lagi, pemecatan Nagelsmann juga berkaitan isu relasinya dengan para pemain, dalam mana dia tak memperlakukan setiap pemain secara sama dan tak cocok dengan beberapa pemain tenar di skuad Muenchen. Barangkali hal itu menjadi salah satu motif yang membuat Chelsea enggan mengontrak Nagelsmann.