Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Titik Lemah Manchester United di Anfield dan Sukacita Liverpool

Diperbarui: 7 Maret 2023   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manchester United kalah 0-7 dari Liverpool di Anfield. Foto: AFP/Paul Ellis via Kompas.com

Barangkali tak sedikit yang terkejut menyaksikan hasil laga derby antara Liverpool kontra Manchester United (MU) di Stadion Anfield, Liverpool (6/3/23). MU yang datang sebagai tamu harus pulang dengan kepala tertunduk. Kecewa besar.

Tak tanggung-tanggung, gawang MU yang dikawal oleh David de Gea harus kebobolan tujuh gol. 1 gol tercipta di babak pertama, dan 6 gol lainnya di babak kedua.

Sebaliknya, Liverpool bersukaria lantaran berhasil menundukan tim yang sementara tampil konsisten di Liga Inggris dan di Eropa ini. Kemenangan Livepool di rumahnya sekali lagi menunjukkan keangkeran Anfield bagi tim "Setan Merah" dan mempertegas kebangkitan Liverpool di Liga Inggris sejauh ini.

Sebenarnya, MU datang ke Anfield dengan sebongkah optimisme. Sementara berada pada level yang stabil, MU dinilai bisa meladeni permainan Liverpool dan bahkan bisa melukai Liverpool di kediamannya sendiri.

Rupanya, Anfield bukanlah tempat yang ramah untuk MU. Terakhir kali MU menang di Anfield tahun 2016 sewaktu masih dilatih oleh Louis van Gaal. Selebihnya, MU kerap kali ditaklukan oleh Liverpool kalau bermain di Anfield.

Tujuh gol yang bersarang ke gawang MU menunjukkan beberapa titik lemah MU. Kelemahan pertama adalah soal kondisi fisik para pemain. 6 gol yang tercipta di babak kedua menunjukkan situasi lini belakan MU yang tampak rapuh. Kerapuhan itu bisa disebabkan oleh kondisi fisik.

Walau pelatih MU, Erik Ten Hag berdalih bahwa kelelahan bukanlah alasan, namun begitu tampak MU tak bisa meladeni permainan cepat dan intens dari Liverpool. 

Ya, pada akhirnya MU harus tunduk pada kondisi fisik. Tak gampang melakonkan tiga laga penuh tensi dalam satu pekan terakhir. Pekan lalu, MU menjuarai Piala Carabao dengan mengalahkan Newcastle United.

Tiga hari setelahnya, MU menjamu West Ham dalam partai hidup mati di babak kelima Piala FA. MU berhasil keluar dari situasi sulit lantaran memenangkan laga dengan tiga gol yang tercipta di 20 menit menjelang akhir laga.

Kendati Pelatih Erik Ten Hag berupaya melakukan rotasi dan mengubah formasi tim guna menyesuaikan dengan karakter pemain, Ten Hag kemudian mengubah pikiran ketika MU tertinggal satu gol dari West Ham.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline