Everton berhasil mengalahkan pemuncak klasemen sementara Liga Inggris 2022/23, Arsenal 1-0 di stadion Goodison Park (4/2/23). Itu menjadi kekalahan kedua Arsenal pada musim ini.
Alih-alih menjauhkan jarak dari kejaran Manchester City di posisi ke-2, Arsenal malah menderita kekalahan yang tak terduga. Gol tunggal James Tarkwoski lewat sundulan memanfaatkan sepak pojok sudah cukup membuat Arsenal patah hati dan pulang dengan tangan hampa.
Everton sebenarnya masih dalam proses transisi lantaran pergantian pelatih. Pelatih sebelumnya, Frank Lampard dipecat, dan kemudian diganti oleh Sean Dyche. Dyche belum sebulan di Everton, namun langsung menjalani debut manis dengan mengalahkan Arsenal.
Makanya, pergantian pelatih berbuah manis untuk kubu Everton. Ada secercah harapan untuk bangkit dari keterpurukan.
Terlebih lagi Everton mengalahkan Arsenal yang berstatuskan tim pemuncak klasemen sementara Liga Inggris dan mencatatkan sederetan konsistensi yang cukup mengagumkan pada musim ini.
Untuk Arsenal, kekalahan ini bisa menjadi alarm yang bisa menyadarkan tim. Walau menjalani setengah musim dengan koleksi 50 poin, namun perjalanan musim ini masih panjang.
Segala sesuatu bisa menjadi mungkin apabila Arsenal tak segera bangkit dan membenahi penampilan tim.
Sebagaimana pernyataan bahwa setiap kegagalan selalu ada pelajaran, demikian pula sekiranya dari kekalahan kontra Everton. Kontra Everton, Arsenal sulit mengembangkan permainan.
Pelatih Dyche memainkan taktik defensif untuk meredam kreatifitas dan agresitivitas permaina Arsenal. Dengan skema 4-5-1, Everton membuat Arsenal sulit menembus kesolidan permainan Everton.
Everton lebih banyak bertahan dan mencari celah untuk melakukan serangan balik. Memang, Arsenal mampu mengontrol serangan balik Everton, namun ketidakwaspadaan di tendangan pojok berakhir petaka untuk Martin Odegaard dan kawan-kawan.