Akhir tahun kerap menjadi kesempatan berlibur. Tak sedikit institusi yang memanfaatkannya untuk berpiknik atau outing.
Di tempat saya tinggal di Filipina, liburan sudah berlansung sejak 16 Desember 2022. Karena di sini mayoritas Kristen Katolik yang mau merayakan Natal, maka konsep outingnya pun dibarengi dengan acara natal bersama teman sekantor atau teman sekerja.
Umumnya, konsep acara natal bermacam-macam. Tak hanya berpiknik. Akan tetapi, konsepnya dibarengi dengan permainan tertentu hingga tukar hadiah di antara peserta outing.
Pendek kata ada program yang disediakan. Bahkan ada pemandu acara yang mengatur lalu lintas program. Jadinya, program tak sekadar tercipta sewaktu di tempat outing, tetapi sudah disiapkan sebelum berada di tempat outing.
Pernah saya mengikutinya dan mengalaminya. Menarik memang karena kegiatan tak monoton dan membosankan.
Terlebih lagi di acara permainan. Kami dibagi dalam grup. Grupnya pun tak bergantung pada kesamaan posisi, tetapi lebih bervariasi.
Keuntungannya, kami dilatih untuk bekerja bersama untuk sebuah permainan. Kendati demikian, kerja sama itu tak begitu mementingkan persaingan yang ketat, tetapi lebih bersenang-senang.
Pengalaman ini pun tak hanya membuat kami rileks karena kondisi dan tempat baru. Akan tetapi, hal itu juga membantu kami dalam berinteraksi secara mendalam di antara satu sama lain.
Pengalaman ini seolah membawa ingatan saya sewaktu di seminari. Pengalaman kegiatan community building.
Waktu itu, kegiatannya dibuat di pantai. Dua hari. Dalam benak kami, pergi ke pantai biasanya hanya untuk bersenang-senang semata-mata. Pikiran ini muncul karena umumnya kami belum terlalu paham dengan kegiatan community building.