Kira-kira sepekan lagi, tepatnya 20 November 2022, kita akan menyaksikan pesta akbar dari cabang olahraga sepak bola. Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar dari 20 November sampai 18 Desember 2022.
Piala Dunia kali ini sangat berbeda. Salah satu letak perbedaannya terjadi di kala musim kompetesi di liga-liga Eropa, yang nota bene lumbung bagi banyak pemain timnas berkiprah sementara bergulir.
Tak ayal, kompetesi liga-liga di Eropa harus rehat sejenak. Memberikan tempat untuk piala dunia.
Tentu saja, situasi ini menghadirkan pelbagai nuansa. Terlebih khusus untuk tim-tim mapan di liga-liga Eropa. Maka dari itu, Piala Dunia 2022 bisa saja menghadairkan berkat tetapi juga di lain pihak menghadirkan menjadi petaka untuk klub-klub di Eropa.
Ketika Piala Dunia 2022 menjadi Berkat
Piala dunia 2022 di Qatar membuat tim-tim di Eropa untuk mengambil waktu jedah. Bagi para pemain yang tak dipanggil oleh timnas atau pun para pemain yang tak terlibat dalam Piala Dunia di Qatar, waktu sebulan menjadi waktu istimewa untuk beristirahat.
Barangkali masih ada latihan bersama tim. Akan tetapi, intensitasnya tak begitu sama kala kompetesi masih terjadi.
Hal ini juga menguntungkan beberapa pemain yang berkutat dengan cedera. Mereka bisa saja melihat momen ini sebagai kesempatan untuk pemulihan diri sebelum bergabung dengan klub yang mereka bela setelah piala dunia.
Tak hanya itu. Momen piala dunia bisa menjadi kesempatan untuk para pelatih mengevaluasi timnya.
Tak sedikit tim yang anjlok sebelum jeda piala dunia. Misalnya, Chelsea yang tumbang di tiga laga terakhir di Liga Inggris.