Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Skenario Sulit yang Bisa Terjadi di Babak 16 Besar Liga Champions

Diperbarui: 5 November 2022   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lionel Messi di antara pemain Juventus. Foto: AFP/Filippo Moteforte via Kompas.com

Hasil laga-laga Liga Champions Eropa dini hari tadi (3/11/22) menggenapi tiket 16 kontestan yang melaju ke babak 16 besar. 

Memang, ada tim yang sudah diprediksi akann menjuarai grup, dan ada pula yang mengejutkan yang mana berada di peringkat kedua klasemen grup. 

Paling tidak, empat tim yang selaras dengan prediksi umumnya bahwa akan keluar sebagai juara grup. Bayern Muenchen di grup C, Chelsea di grup E, Real Madrid di grup F, dan Manchester City di grup G. 

Selebihnya, prediksi terbilang 50:50 karena faktor komposisi grup yang dihuni oleh tim-tim yang mempunyai kekuatan yang relatif sama. Bahkan ada tim yang keluar dari prediksi seperti nasib Liverpool di grup A dan PSG di grup H. Keduanya berada di peringkat kedua.  

Status Muenchen, Madrid, Chelsea, dan Manchester City yang berada sebagai pemuncak klasemen grup bukanlah hal yang mengejutkan. Man City dan Muenchen melewati kualifikasi grup tanpa meraih kekalahan. 

Catatan Muenchen lebih mengagumkan. Berada di grup C, yang dipandang sebagai grup neraka, Muenchen menjadi satu-satunya tim yang meraih seratus persen kemenangan di kualifikasi grup. Produktivitas Muenchen pun tinggi.  

Artinya, Muenchen harus dipandang sebagai favorit kuat pada musim ini. Kendati ditinggalkan oleh mesin golnya, Roberto Lewandowski, Muenchen lebih bermain sebagai tim, dan tak berpatok pada satu atau dua pemain dalam urusan mencetak gol. 

Berkat kemenangan besar kontra Celtic (5-1) Madrid berhasil berada di puncak klasemen. Hanya saja, Madrid pernah menderita satu kekalahan di kualifikasi grup. Walau demikian, Madrid di tangan juru taktik Carlo Ancelotti kerap membuat perbedaan. 

Terbukti, kesuksesan Madrid menjadi juara Liga Champions musim lalu. Madrid tampil mencengangkan, bukan karena dominasinya di setiap laga, tetapi juga faktor efektivitas dan mentalitas dalam menghadapi laga-laga sulit. 

Tak ayal, keberhasilan Madrid meraih trofi ke-14 Liga Champions lebih dipandang sebagai faktor tradisi dan mentalitas tim asal ibukota Spanyol itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline