Kekalahan dari Real Sociedad (0-1) dini hari tadi WIB (9/9/2022) di Old Trafford pada kualifikasi grup Piala Eropa mengakhiri tren kemenangan Manchester United (MU).
MU sementara berada pada tataran yang cukup positif. Setelah mengalami dua kekalahan beruntun di awal musim ini di Liga Inggris, MU berhasil bangkit dari keterpurukan.
Alhasil, MU berhasil meraih 4 kemenangan berturut-turut, termasuk kontra Liverpool dan Arsenal. Performa ciamik MU itu pun menuai pujian, serentak membangkitkan asa tentang peluang MU meraih trofi.
Akan tetapi, tren positif MU itu berakhir di kediamannya sendiri. Kekalahan tipis dari klub asal Spanyol ini bisa membangkitkan aneka kesan.
Sejatinya, setiap kekalahan memberikan pesan yang cukup berharga. Termasuk untuk MU yang sementara berada pada euforia positif berkat rentetan 4 kemenangan di Liga Inggris.
Salah satu pelajaran yang paling penting untuk klub berjuluk "Si Merah" ini adalah mengenai titik lemah tim. Ternyata, mentalitas kemenangan yang sementara terbangun mempunyai titik lemah yang bisa dimanfaatkan oleh lawan dan menjadi batu sandungan untuk konsistensi MU.
Kekalahan dari Real Sociedad mengungkapkan titik lemah yang bisa menghantui MU kedepannya. Titik lemah itu menyangkut kedalaman skuad MU dan peran para pemain cadangan saat dipercayakan untuk bermain sejak menit pertama.
Kedalaman skuad MU memang cukup meyakinkan. Akan tetapi, kedalaman skuad ini belum terlalu cocok dengan rencana kerja Erik Ten Hag.
Pasalnya, dari 4 kemenangan MU di 4 laga secara berturut-turut, Ten Hag memainkan komposisi pemain yang sama. Perubahan memang ada, namun tak terlalu mendasar.
Misalnya, saat MU menundukan Arsenal akhir pekan lalu. Ten Hag berani memainkan Antony yang baru sepekan lebih bergabung dengan MU dan membangkucadangkan Anthony Elanga.