Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Sikap Pimpinan Menghadapi Rivalitas di antara Bawahan

Diperbarui: 26 Agustus 2022   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi relasi pimpinan dan bawahan di tempat kerja.| Foto: Urbanspace via Kompas.com

Rivalitas antara pekerja di sebuah tempat kerja kerap kali sulit dihindari. Rivalitas itu bisa terjadi antara pekerja senior dengan junior, antara sesama bawahan, atau juga antara para pemimpin bidang kerja tertentu.

Pelbagai macam sebab di balik sebuah rivalitas. Bisa jadi itu dikarenakan pembagian tugas atau kerja, insentif, dan perhatian dari pimpinan.

Atau juga, itu terjadi karena prestasi dan kelebihan dari salah satu pekerja yang mana lebih menonjol daripada pekerja lainnya. 

Bahkan rivalitas juga kadang-kadang terjadi karena pengetahuan dan kemampuan dari pekerja baru melebihi pekerja yang sudah lama bekerja.

Situasi rivalitas di antara pekerja bisa seperti pedang bermata dua. Pada salah satu sisi, hal itu bisa menjadi motor untuk memompa para pekerja lain meniru atau pun mengikuti langkah pekerja yang dinilai mempunyai kelebihan.

Pada sisi lain, rivalitas itu bisa menimbulkan cekcok dan menggangu stabilitas di tempat kerja. Pekerja junior merasa tak nyaman karena perlakuan senior. Pekerja yang berpengetahuan lebih tak bisa mengembangkan dirinya dengan baik karena dibatasi.

Ujung-ujungnya, keharmonisan di antara pekerja terganggu. Dampak lanjutnya, efisiensi dan produktivitas di dunia kerja tak berjalan sebagaimana mestinya.

Maka dari itu, peran dari pimpinan atau atasan di tengah situasi ini sangat penting. Atasan tak boleh tinggal diam, atau juga berada pada salah satu pihak.

Atasan perlu menempatkan dirinya pada posisi netral dalam melihat dan mengevaluasi setiap persoalan yang melibatkan bawahannya.

Pasalnya, tak semua suara yang bernada mayoritas dari pihak bawahan tentang sesama bawahan merupakan kebenaran yang diterima.

Tugas pimpinan/atasan adalah melakukan klarifikasi pada situasi yang sesungguhnya. Hal itu bisa dibuat dengan memperhatikan, mendalami pribadi seseorang, relasi yang terjadi di antara bawahan, atau juga berbicara secara langsung dengan bawahan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline