Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Pindah Zona Kompetisi, Lari dari Kenyataan atau Tanda Kelemahan Diri?

Diperbarui: 23 Juli 2022   17:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF 2022. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay via kompas.com)

Tersingkirnya timnas Indonesia U19 di kompetisi AFF U19 membangkitkan pelbagai reaksi. Reaksi-reaksi itu terhubung oleh satu benang yang merah yang sama. Kecewa dengan regulasi yang dibuat oleh AFF.

Kekecewaan ini memantik banyak opini di antara pecinta sepak bola tanah air. Salah satu opini yang menggema adalah anjuran agar timnas Indonesia angkat kaki dari AFF dan pindah ke zona lain.

Anjuran ini juga coba diperkuat oleh pelbagai alasan. Salah satu alasannya agar timnas Indonesia bisa mempunyai kesempatan dan pengalaman untuk berlaga di tingkat yang lebih tinggi atau juga bisa berkompetisi dengan tim-tim berkualitas.  

Lantas, apakah langkah itu tepat?

Hemat saya, sebelum memikirkan lebih jauh keputusan untuk keluar dari AFF, sebaiknya kubu PSSI perlu berintrospeksi dalam mengevaluasi proses pembinaan timnas dan sekaligus performa timnas secara keseluruhan.

Sistem kerja organisasi sepak bola, proses pembinaan pemain, dan kualitas kompetisi di dalam negeri berjalan searah dalam membentuk performa timnas. Apabila salah satu komponen berjalan timpang, performa timnas pun ikut terpengaruh.  

Performa timnas agak membaik di tangan pelatih Shin Tae-yong. Pada kubu PSSI sendiri, terlihat ada upaya dari PSSI untuk membangun timnas dengan mengontrak pelatih kelas dunia guna mengatur timnas.

Salah satu hal yang kurang dari proyek timnas di tangan Tae-yong adalah trofi. Tanpa trofi, performa timnas seperti sayur tanpa garam. Hambar.

Tak heran, suporter begitu kecewa dan marah ketika timnas tersingkir, apalagi tersingkir dengan cara yang tak diinginkan. Ekspresi suporter timnas Indonesia merupakan luapan emosi atas ekspetasi yang belum tercapai.

Jika timnas berhasil meraih trofi, belum tentu ada wacana untuk pindah haluan dengan pindah zona kompetisi yang berbeda. Suporter malah hanyut dalam sukacita sembari memuji timnas. Karenanya, PSSI perlu melihat ke dalam diri sebelum mengambil keputusan.  

Timnas Indonesia.Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasas via Kompas.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline