Bertugas berpindah-pindah tempat agak merepotkan. Kerepotan yang paling pertama dan utama itu adalah prihal bagaimana mentransfer barang-barang yang dimiliki.
Semakin banyak barang dimiliki, semakin susah untuk dikemas, diatur, dan dipindahkan. Sebaliknya, semakin sedikit barang yang dimiliki, semakin mudah untuk pindah tempat.
Biasanya, saya bertugas pada satu tempat tertentu dalam durasi waktu 6 tahun. Dalam durasi waktu ini, kerap kali pelbagai barang terkumpul, baik itu diberikan oleh orang atau juga dibeli seturut keinginan pribadi dan kebutuhan di tempat kerja.
Hal ini malah membuat rumah dan kamar dipenuhi pelbagai macam barang. Contohnya, tempat kerja yang sudah saya tinggali selama tiga tahun.
Ketika saya tiba, kondisi rumahnya tampak lengang. Besar kemungkinan, penghuni sebelumnya membawa sebagian besar barang di rumah itu.
Seturut perjalanan waktu saya menempati rumah ini, rumah ini pun perlahan dipenuhi oleh pelbagai barang. Tak sedikit barang yang merupakan pemberian orang. Umumnya, barang pemberian orang itu berupa pakaian.
Padahal, tak semua barang saya pakai. Ada juga barang yang terabaikan sama sekali.
Maka dari itu, saya coba membangun gaya hidup minimalis. Pertama-tama, hal yang saya lakukan adalah merapihkan rumah dan kamar. Setiap barang ditempatkan secara teratur agar bisa terlihat.
Ternyata ada banyak barang yang memang tak dibutuhkan dan tak pernah dipakai sama sekali semenjak saya mendapatkannya. Perlahan-lahan saya coba membangun hidup minimalis.
Tak gampang membangun hidup minimalis. Kita membutuhkan disposisi diri agar mau beralih dari sebuah kebiasan tertentu pada kebiasaan baru.