Seorang teman berkisah tentang pengalamannya bekerja selama dua tahun di sebuah negara maju.
Selain menceritakan pelbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dia juga berkisah tentang cara hidup masyarakat di negara itu.
Cara hidup itu melingkupi perlakuan masyarakat dengan dirinya yang berasal dari negara berkembang.
Menurutnya, kendati masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai SARA, tetapi perlakuan diskriminatif masih sangat sulit untuk dihindari.
Perlakuan itu bisa nampak lewat relasi dan percakapan harian. Cara berkomunikasi atau pun bahasa yang dipakai kadang bernuansa diskriminatif.
Misalnya, saat dia menyampaikan pendapat ketika ada pertemuan. Mereka tak begitu menghiraukan, walaupun pendapatnya benar.
Juga, pilihan kata dalam berkomunikasi juga cenderung bernuansa merendahkan.
Ada kata-kata tertentu yang dipakai berdasar tingkatan strata status sosial dari seseorang.
Tak jarang, dia menghadapi ketika lawan bicaranya menggunakan pilihan kata untuk orang-orang yang berasal dari golongan bawah.
Situasi menjadi tantangan yang cukup serius dalam proses adaptasinya.