Duel leg pertama pada semifinal Liga Champions antara Manchester City kontra Real Madrid (27/4/22) dini hari tadi WIB diwarnai oleh hujan gol. Total 7 gol yang tercipta dalam laga ini.
Man City unggul 4-3 atas Madrid. Dominasi Man City dibarengi dengan kemampuan tim dalam mencetak gol. Produktivitas Man City tertantang oleh ambisi dan daya kerja Madrid sepanjang laga.
Seperti performa Madrid pada dua fase kualifikasi sebelumnya, kali ini Madrid juga menampilkan wajah tolak tunduk pada kemampuan tim lawan, seperti Man City.
Dua kali Man City unggul 2 gol atas Madrid, namun dua kali juga Madrid menutup defisit dua gol itu.
Kekalahan 3-4 bagi Madrid bisa memberikan kelonggaran dan membuka kesempatan di leg ke-2. Paling tidak, di leg kedua Madrid bisa memanfaatkan status tuan rumah untuk bisa membungkam anak-anak asuh Pep Guardiola.
Sudah beberapa kali Madrid menunjukkan mentalitas tolak tunduk pada situasi panas dalam sebuah laga. PSG dan Chelsea sudah merasakan ketakberdayaan pada kekuatan dan semangat Madrid di Liga Champions.
Hal yang sama juga terjadi di Etihad. Man City menguasai jalannya laga. Bahkan Man City mencetak 2 gol dalam rentang waktu 10 menit.
Kendati demikian, Madrid tak patah arang. Lagi-lagi Benzema menjadi bintang. Pemain yang menjadi top skorer sementara Liga Champions ini berhasil mencatatkan 2 gol di Etihad.
Kebintangan Benzema ditopangi oleh kecekatan dan kecepatan Vinicius Jr. Vinicius ikut mencuri perhatian dalam laga ini. Gol Vinicius tercipta berkat aksi individu.
Kalau Man City memiliki Phil Foden (21 tahun), Madrid mempunyai Vinicius (21 tahun). Duel dua pemain muda ini mempertegas persaingan di masa depan.
Mentalitas Madrid menjadi kewaspadaan Man City di leg ke-2. Keunggulan 1 atau bahkan 2 gol tak boleh melengahkan konsentrasi para pemain Man City.