Barangkali musim kompetesi 2021/22 menjadi salah satu musim paling seru di Serie A Liga Italia selepas terjadinya scandal Calciopoli di tahun 2006. Hingga pekan ke-27, tim-tim di tiga besar bersaing ketat.
Napoli yang berada di puncak (57 poin) dan AC Milan di tempat ke-2 dengan poin yang sama dengan Napoli belum berada posisi aman. Pasalnya, Inter Milan masih memiliki satu tabungan tersisa. Apabila Inter memenangi satu laga tersisa, Inter kembali naik ke puncak klasemen.
Di balik persaingan tiga besar, Juventus yang berada di tempat ke-4, pelan tetapi pasti, mulai merangkak naik. Dengan Inter yang berada di tempat ke-3, margin poin hanya 5.
Artinya, Juve bisa berpeluang besar untuk menambah bumbu dalam persaingan ketat untuk merebut posisi puncak apabila menimbang laga yang masih tersisa untuk musim ini.
Yang menjadi kekuatan untuk Juve adalah performa AC Milan, Inter Milan, dan Napoli juga tak terlalu konsisten. Kerap kali kehilangan poin penting.
Juve mengawali musim ini dengan hasil yang tak memuaskan. Sebabnya bermacam-macam. Salah satunya adalah pergantian pelatih.
Andrea Pirlo dipecat di akhir musim. Max Allegri, sang mantan dikontrak untuk kembali pulang ke Turin.
Allegri terbilang sebagai pelatih sukses untuk Juventus. Selepas meninggalkan Juventus, Allegri absen dari dunia kepelatihan, walaupun kerap diisukan dengan beberapa klub top di Eropa seperti Manchester United, Arsenal, dan Real Madrid.
Efek pergantian pelatih tak gampang. Apalagi beberapa pemain yang menghuni skuad utama Juventus bukanlah pemain yang pernah dilatih oleh Allegri. Makanya, Allegri harus menyesuaikan diri dengan kondisi skuad utama.
Sisi baiknya, Allegri masih bisa bereuni dengan beberapa mantan anak asuhnya. Paling tidak, mereka ini bisa menjadi jembatan dengan para pemain yang baru berada dalam kendali Allegri.