Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Ketegasan Tottenham Hotspur dan Kesabaran Man United yang Meragukan

Diperbarui: 2 November 2021   12:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manchester United menang telak 3-0 saat bertemu Tottenham Hotspur (31/10/21). Foto: AFP/Glyn Kirk via Kompas.com

Nuno Espirito Santo menjadi korban pertama dari keganasan Liga Inggris pada musim ini. Pelatih asal Portugal ini dipecat oleh Tottenham Hotspur.

Pemecatan ini berdasar pada performa Tottenham selama 10 laga Liga Inggris. Nuno hanya berhasil mengantarkan 5 kemenangan dan 5 kekalahan. Puncaknya, saat Tottenham dihantam oleh MU pekan lalu dengan skor 3-0 di depan pendukungnya sendiri.

Pemecatan Nuno menunjukkan ketegasan Tottenham. Nuno yang bukan yang menjadi target utama menggantikan Jose Mourinho ini gagal memenuhi ekspetasi klub dan pemilik klub Daniel Levy.

Awalnya, Levy menginginkan Antonio Conte sebagai manajer Tottenham. Namun, negosiasi berjalan mandek karena perbedaan pada soal nilai kontrak di antara kedua belah pihak.

Tottenham menolak tawaran Conte dan lebih mencari pelatih lain. Sebaliknya, Conte memilih berpatok pada kontrak yang dibuatnya.

Tottenham tak sadar bahwa mereka berhadapan dengan Conte yang memutuskan hengkang dari Inter Milan karena perbedaan pendapat dengan keputusan klub. Dengan kata lain, mereka berhadapan dengan seorang pelatih yang agak "keras kepala" dalam mempertahankan haknya adan keputusannya.

Kabarnya, Conte akan menjadi pengganti Nuno. Dengan ini, Tottenham-lah yang tunduk pada keinginan Conte apabila dia menjadi manajer Tottenham.

Pemecatan Nuno menunjukkan ketegasan klub. Tottenham yang tampil gemilang di beberapa musim terakhir membutuhkan seorang pelatih untuk mengeluarkan kemampuan terbaik dari para pemain.

Harry Kane yang memutuskan hengkang di awal musim tak berkotek ketika klub menutup pintu rapat-rapat pada rencanannya itu. Tak ada pilihan lain bagi striker timnas Inggris itu selain menghadapi kenyataan yang ada.

Namun, pilihan itu tak berjalan mulus. Kane terlihat tampil di bawah performa terbaiknya pada musim ini. Kane tak lagi menjadi mesin gol Tottenham. Besar kemungkinan, situasi ini terjadi karena kondisi batin yang memang satu kakinya sudah berada di luar Tottenham.

Kondisi Kane bisa menjadi salah satu sebab dari performa Nuno sebagai pelatih. Nuno tak ditopangi oleh performa para pemain, termasuk Kane. Selain itu, para pemain juga merasa sulit untuk menerjemahkan ide dari Nuno.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline