David Alaba sudah diperkenalkan ke publik sebagai pemain Real Madrid. Alaba menjadi pemain pertama, mungkin satu-satunya, yang direkrut Real Madrid pada transfer musim ini.
Terlihat tidak ada tanda-tanda dari Madrid untuk merekrut pemain lain guna menguatkan skuad tim pada musim kompetisi 2021/22.
Malahan, Carlo Ancelotti yang ditetapkan sebagai pelatih baru Madrid lebih tertarik untuk bekerja bersama dengan muka-muka lama di Madrid termasuk beberapa pemain yang pulang dari masa peminjaman.
Alaba datang dari Bayern Munchen dalam statusnya sebagai pemain bebas transfer. Kedatangannya merupakan berkah. Betapa tidak, Madrid tak perlu merogoh saku untuk mendatangkan pemain yang kerap bermain bek kiri, bek tengah, dan bahkan seorang gelandang.
Alaba tiba di Madrid dengan segudang pengalaman dan prestasi bersama Munchen. Selama 11 tahun Alaba berseragam Munchen dan berhasil meraih 11 trofi Bundesliga Jerman, 2 trofi Liga Champions, dan 6 piala Liga.
Reputasi Alaba di Bundesliga tak diragukan lagi. Karl-Heinz Rummenigge menyebut Alaba sebagai "The Black Beckenbauer." Sebutan itu tak lepas dari karakter Alaba sebagai seorang pemimpin di dalam tim.
Pengalaman-pengalaman dari Munchen itu bisa menjadi keuntungan tambahan bagi Real Madrid. Paling tidak, Alaba menghadirkan diri sebagai pemain yang merangsang kesuksesan di ruang ganti Madrid.
Bagi Real Madrid Alaba datang di waktu yang tepat. Pasalnya, Sergio Ramos yang merupakan bek andalan sekaligus kapten tim memilih untuk hengkang dari Real Madrid dan menuju Paris Saint Germain (PSG).
Tentu saja, kepergian Sergio Ramos membuat Real Madrid kehilangan seseorang yang bukan saja bek tangguh, tetapi sosok pemimpin dan teladan bagi para pemain lainnya.