Hasil positif yang diraih Liverpool di dua musim terakhir berujung pada perpanjangan kontrak bagi seorang Jurgen Klopp. Tahun 2024 sekiranya menjadi tahun terakhir bagi Klopp berada di Anfield. Tentu saja, ini menjadi angin segar bagi fans Liverpool. Bahkan kalau Klopp terus membawa kesuksesan bagi The Reds, Klopp bisa tinggal lebih lama lagi.
Betapa tidak, Jurgen Klopp termasuk seorang manajer yang berhasil mengembalikan kejayaan Liverpool di Liga Inggris. Bisa dikatakan sebagai salah satu legenda Liverpool.
Puasa gelar selama 30 tahun berakhir di tangan pelatih asal Jerman ini. Gaya permainan gegenpressing menjadi andalan Klopp dalam membangkitkan kejayaan Liverpool selama keberadaannya di Anfield.
Akan tetapi, situasi terlihat berbeda di musim ini. Liverpool sementara tampil tidak stabil. Pada dua pertandingan terakhir, pasukan Jurgen Klopp harus tunduk dengan skor telak. 4-1 dari Manchester City di Anfield dan 3-1 dari Leicester City. Tujuh gol bersarang ke gawan Allison di dua pertandingan terakhir di kompetesi Liga Inggris.
Tanda-tanda tidak bagus untuk Liverpool. Selain titel Liga Inggris nampaknya lepas dari tangan, juga ini bisa menjadi alarm serius agar Liverpool yang berposisi di tempat ke-4 harus mengamankan tempat di empat besar. Apalagi Chelsea yang berada di peringkat ke-5 sementara bangkit bersama pelatih baru, Thomas Tuchel.
Memang hal ini tak lepas dari kondisi cedera yang menimpa beberapa palang pintu di sisi pertahanan. Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip dibekap cedera serius. Ini memaksa Liverpool harus menempatkan gelandang untuk mengisi posisi mereka. Bahkan Liverpool harus merekrut dua pemain belakang yang kurang tenar di sepak bola Eropa, Davies dan Kabab.
Langkah Liverpool terlihat tidak menjawabi persoalan. Seharusnya, pihak klub merekrut seorang pemain yang bisa mengimbangi kemampuan Virgil van Dijk. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Man City. Ruben Dias yang direkrut dari Benfica pada awal musim ini untuk menambah dan sekaligus mengimbangi amunisi Man City di lini belakang. Hasilnya tidak sia-sia. Man City mempunyai pertahanan yang cukup solid.
Situasi ini pun bisa berujung pada keberadaan sang pelatih. Melansir berita dari Mirror.co.uk (14/2/21), kabar pemecatan pada Jurgen Klopp tersiar di media. Kabar ini menyeruak setelah Liverpool kandas di tangan Leicester City. Tragisnya, tiga gol Leicester tercipta di 12 menit.
Spekulasi seperti ini bisa saja terjadi pada pelatih yang pernah mengecap sukses, namun perlahan-lahan performanya menurun. Kendati demikian, Klopp sebenarnya berada dalam situasi terkontrol.
Persoalan yang dihadapi Klopp adalah krisis di lini belakang. Krisis di lini belakang ini tidak dibarengi dengan upaya klub untuk mendatangkan pemain yang berkompeten untuk mengisi lubang yang ditinggalkan. Juga, Klopp tidak mempunyai kedalaman skuad sebagaimana dimiliki Pep di Man City. Pemilik klub terlihat mendukung Pep dengan menyediakan dana untuk mendatangkan para pemain baru.
Sementara itu, Klopp terlihat sulit untuk mendapatkan keistimewaan yang sama. Beredar kabar bahwa niat Klopp untuk mendatangkan bek Napoli, Kalidoy Koulibaly ke Liverpool tidak tercapai. Melansir berita dari Metro.co.uk (10/2/21), Koulibaly ditargetkan oleh Klopp untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh bek-bek Liverpool.