Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Agar Pejabat Publik Tidak Alergi dengan Kritik

Diperbarui: 12 Februari 2021   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya masih ingat pengalaman sewaktu menulis skripsi. Sekitar 12 tahun lalu. Dari pengalaman yang penuh kenangan itu, satu hal yang sangat bermanfaat adalah pertemuan dengan dosen pembimbing skripsi yang biasanya dimulai dari pembahasan judul hingga proses sebelum tulisan disidangkan. 

Dalam pertemuan itu, dosen pembimbing selalu memberikan banyak masukan tentang apa yang saya ulas di skripsi. Beliau juga tidak ragu-ragu mengkritisi poin-poin yang saya sampaikan.

Juga, pembimbing menyampaikan kritik berdasar pada pengetahuan dan data yang kuat. Sehingga kritiknya pun bukan asal bunyi atau bernada memerintah.ko

Kalau dipikir-pikir bahwa saya sudah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan penelitian, namun saat setelah dikoreksi oleh dosen pembimbing, apa yang saya kerjakan malah dikritik keras. Belum lagi kalau catatan kritisnya cenderung menolak apa yang sudah dituangkan. 

Sangat menantang ketika berhadapan dengan catatan kritis dari seorang pembimbing skripsi. Selain itu membantu kita untuk terus mengasa kualitas tulisan, juga itu menyadarkan pada kekurangan yang dimiliki dari apa yang disampaikan. Ketika masih kurang, mau tidak mau saya memompa diri untuk menguatkan ide yang saya sampaikan. 

Makanya, saya melihat jika catatan kritis dari dosen pembimbing skripsi banyak membantu, daripada beliau hanya membeo atau pun mengiakan begitu saja apa yang dituliskan. Dengan itu, ada banyak ide yang saya pelajari dan peroleh.

Catatan kritis merupakan metode belajar yang sangat berharga.Hal itu menantang ide kita, pun berupa menolak ide kita. Apabila catatan kritis menantang atau pun menolak ide kita, kita berupaya untuk menangkalnya dengan argumen yang rasional. 

Tidak perlu berkecil hati apabila catatan kritis yang disampaikan mementalkan ide kita. Sebaliknya, kita patut berterima kasih karena ide kita yang tidak berdasar kuat bisa diteliti dengan baik.  

Tak jarang terjadi catatan kritis menjadi nilai tambahan bagi ide yang kita miliki. Berkat catatan kritis yang diberikan, ide kita bisa menjadi kuat. Ide yang lemah pun ditangguhkan.  Maka dari itu, sangatlah tidak tepat bila kita cenderung untuk menilai negatif setiap catatan kritis yang disampaikan kepada kita. 

Hal yang sama pula berlaku untuk pemberian kritik kepada pejabat publik. Pada tempat pertama, menjadi pejabat publik berarti menjagi figur umum, dalam mana setiap pasang mata melihat, memperhatikan, dan bahkan menilai. 

Sumber foto: idronline.org

Penilaian itu bisa berupa catatan-catatan kritis yang bisa mendorong, mengoreksi, dan mengangkat performa seorang pejabat publik. Dengan demikian, menjadi pejabat publik tidak berarti menjadi pribadi yang anti kritik.  

Pada saat seorang pejabat publik alergi dengan catatan kritis, pada saat itu pula dia mengingkari posisinya sebagai pejabat publik. Malahan, dia menodai jabatannya sebagai pejabat publik. Seyogianya, seorang pejabat publik selalu membuka diri untuk menerima kritikan, melihat setiap catatan kritis secara positif, dan coba belajar dari catatan kritis itu agar bisa tampil dengan baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline