Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Christian Eriksen, Hadiah Toilet Emas, dan Jalan Keluar dari Inter

Diperbarui: 17 Januari 2021   16:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Christian Eriksen, Pemain Inter Milan yang digosipkan untuk meninggalkan Inter. Sumber foto: Skysports.com

Christian Eriksen menolak perpanjang kontrak dengan Tottenham Hotspur pada Januari tahun lalu, 2020. Penolakan ini berujung pada hengkangnya sang pemain ke salah satu raksasa Italia, Inter Milan. Pergi dari Tottenham bisa saja membahasakan niat dari pemain untuk mengecap kompetesi baru dengan klub berbeda.

Namun, niat itu tidak dibarengi oleh penampilan Eriksen pada setahun terakhir dengan seragam biru langit, di Inter Milan. Alih-alih mengulangi kegemilangan dan pengaruhnya bersama Tottenham, Eriksen malah melempem. Tragisnya, Eriksen seolah tidak berada dalam daftar prioritas dari Antonio Conte pada beberapa laga terakhir. Karena ini, Eriksen harus rela untuk menghuni bangku cadangan. 

Pada titik ini, sang pemain barangkali menyesali kepergiannya dari klub yang menaruh respek pada performanya. Mau apa lagi, nasi sudah menjadi bubur. Eriksen harus berada dengan realita bahwa kegemilangannya selama bermain Tottenham seolah tidak bertuah di Liga Italia. 

Melansir berita di tribuna.com (16/1/2021), Eriksen salah satu pemain asing yang tampil buruk di Seri A pada 2020. Atas penampilan buruknya itu Eriksen mendapat hadiah berupa toilet emas (golden toilet) atau lebih dikenal di Italia dengan Calciobidoni.

Trofi Calciobidoni biasa diperuntukan bagi para pemain yang tampil kurang baik selama setahun.  Proses penentuannya bergantung pada pemilihan para suporter.

Penampilan buruk Eriksen berujung pada sikap klub. Tersiar kabar kalau Eriksen menjadi salah satu pemain yang dibiarkan pergi dari Inter Milan. Inter pun berkeinginan untuk menjual sang pemain agar bisa menebus biaya yang mereka gelontorkan sewaktu mendapatkan tanda tangan pemain pada tahun lalu. 

Melansir berita dari football london. com (16/1/21), Tottenham berniat untuk mendatangkan sang pemain sebagai pemain pinjaman. Barangkali niat ini tidak berlebihan. Selama tujuh musim berseragamkan Tottenham, Eriksen terbilang sebagai pilar penting di lapangan tengah. Hanya saja, Tottenham gagal untuk mengamankan tanda tangan sang pemain pada musim lalu. 

Opsi meminjamkan terbilang langkah strategis bagi Tottenham. Bukan tidak mungkin, kualitas yang diharapkan seperti beberapa tahun bersama Tottenham tidak lagi membekas. Pada saat itu terjadi, Tottenham pun merelakan pemain untuk pergi. Namun, kalau si pemain memenuhi ekspetasi klub, membeli kembali sang pemain bisa menjadi langkah yang penting. 

Dengan itu pula, Inter bisa beruntung ketika Eriksen bisa tampil gemilang. Nilai penjualannya bisa saja meningkat bersama meningkatnya penampilannya selama masa peminjaman. 

Opsi pergi memang bisa menjadi jalan keluar bagi Eriksen. Tempatnya di hati Conte terbilang sudah agak tertutup. Menimbang usianya 28 tahun, Eriksen yang masih berada pada titik puncak karirnya sebagai pesepakbola. Bermain dengan tim lain bisa mengembalikan masa kejayaannya sebagaimana yang dia tampilkan di Tottenham.

Lewat penampilannya di Tottenham, Eriksen sempat menjadi bidikan beberapak raksasa Eropa. Belum terlambat bagi Eriksen untuk memperbaiki citranya sebagai pemain sepak bola. Menimbang situasinya di Inter, pilihan untuk dipinjamkan atau hengkan bisa menjadi solusi untuk mengembalikan performa apiknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline