Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Riqui Puig, Perjuangan Anak Akademi La Masia Bertahan di Camp Nou

Diperbarui: 16 Januari 2021   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riqui Puig merayakan gol penentuan pada drama adu penalti kontra Real Sociedad dalam Piala Super Spanyol (14/1/2021). Sumber foto: Getty Images via Goal.com

Riqui Puig berhasil mencetak gol terakhir dalam drama adu penalti kontra Real Sociedad (14/1). Gol masuk ke sisi kanan gawang Real Sociedad. Melihat itu, para pemain Barca bersorak kegirangan. Gol itu membawa Barcelona ke final Piala Super Spanyol.

Kemenangan yang tidak gampang. Real Sociedad harus memaksa Barca bermain 120 menit. Setelah ditahan imbang hingga perpanjang waktu, Barca harus berhadapan dengan adu penalti.

Terakhir kali Barca berhadapan dengan drama adu penalti sebagai penentuan kemenangan di tahun 1997/98 dalam Piala Spanyol. Pada musim itu Puiq sendiri juga belum lahir.

Puiq menjadi algoja penendang ke-5 dalam laga kontra Real Sociedad. Kalau gagal, nafas Real Sociedad diperpanjang. Seperti tanpa tekanan, Puig berhasil mengecoh kiper Real Sociedad. Dengan demikian Barca pun berhak lolok ke partai final.

Puig sebenarnya tidak berada dalam daftar Ronald Koeman sebagai penendang penalti. Sudah ada 4 nama yang tercatat oleh Koeman. Tinggal 1 nama untuk menggenapi 5 penendang. Puig yang masuk sebagai pemain cadangan mencalonkan dirinya penendang ke-5.

Kepercayaan diri seorang pemain muda yang luar biasa. Penendang terakhir biasa menjadi penentu dan beban pun bisa lebih berat.

Selain, di masa kepelatihan Ronald Koeman, Puig sendiri belum mendapat kepercayaan penuh pada musim ini. Dia terlihat kalah tenar dengan talenta baru yang bukan berasal dari akademi La Massia, Pedri. Koeman sendiri pernah menyatakan bahwa Puig dan para pemain muda yang belum mendapat menit bermain bersama Barca bisa memilih untuk dipinjamkan atau hengkang agar mendapat menit bermain.

Namun, Puiq tolak tunduk pada keputusan dan kebijakan pelatih. Puig termasuk salah satu pemain yang diperbolehkan oleh pelatih untuk dipinjamkan ke klub lain. Rupanya, Koeman tidak terlalu terkesan dengan kemampuan Puig yang digadang menjadi salah satu gelandang masa depan Barca.

Makanya, tak sedikit orang yang mempertanyakan keputusan mantan pelatih timnas Belanda ini. Puig harusnya dibinah dan sering dimainkan agar DNA La Masia tetap terjaga di tubuh Barcelona. Bukan rahasia lagi kalau akademi klub, La Masia telah memberikan kontribusi besar bagi kesuksesan Barca pada satu dekade terakhir. 

Puig sendiri terbilang salah satu gelandang kreatif. Kemampuan dribelnya kerap membuat banyak orang kagum. Banyak orang juga yang membandingkannya dengan mantan gelandang Barca sebelumnya, Andre Iniesta dan Xavi Hernandez.

Ketegaran hati Puig atas keputusan pelatih patut diapresiasi. Mengutip Tribuna.com (15/1/21), Puig mengatakan selepas laga bahwa ketika Koeman memberikannya waktu bermain, dia berupaya untuk memanfaatkan kesempatan itu. Akan tetapi, ketika pelatih tidak memercayainya, dia tidak sekalipun membuang handuk sebagai tanda putus asa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline