Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Lebih Pilih Tunda Nikah Daripada Terikat Protokol Kesehatan

Diperbarui: 16 Juli 2020   19:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi di mana pasangan yang menikah berdansa dan orang-orang yang hadir menempelkan uang di kedua pasangan. Sumber foto: Pexel.com

Ada pelbagai tata cara merayakan sebuah pernikahan. Ini bisa bergantung pada konteks budaya, sosial, dan agama.

Di Manggarai, Flores, pernikahan menjadi salah satu kesempatan untuk berpesta. Tidak jarang terjadi, pestanya berlangsung besar dan meriah seperti menyewa gedung dan mengundang banyak orang.

Selain itu, dalam sebuah acara pernikahan selalu ada yang disebut dengan "acara bebas." Acara bebas ini merupakan acara berdansa dan bergoyang.  Terjadi di penghujung acara. Atau juga, setelah acara resmi berakhir. 

Karena ini, tidak sedikit orang datang ke pesta nikah hanya karena motif acara bebas. Tanpa acara bebas, daya tarik sebuah pesta berkurang.

Semuanya ini dibuat untuk meramaikan pernikahan itu sendiri. Jadinya, tanpa musik meriah, kehadiran orang banyak, dan acara bebas, acara pernikahan bisa terlihat kering.

Kondisi seperti ini sangat berseberangan dengan protokol kesehatan pada situasi pandemi saat ini. Jaga jarak dan menjauhi keramaian berjalan terbalik dengan situasi pesta pada umumnya. Barangkali karena ini, orang mulai berpikir untuk menunda acara pernikahan.  

Begitu pun, di sini di mana saya tinggal di Filipina. Mereka mempunyai tata cara tersendiri dalam merayakan sebuah pernikahan. Seperti di Indonesia, tata cara setiap daerah juga berbeda.

Saya mau mengisahkan tentang acara pernikahan yang saya pernah lihat di tempat saya tinggal. Provinsi bagian Utara Filipina.

Biasanya, semalam sebelum hari berlangsungnya perayaan pernikahan, pihak yang berpesta mengundang orang-orang sekampung untuk datang ke rumah mereka. Ini juga biasa menjadi tempat resepsi dari kedua mempelai.

Pihak yang memiliki acara pernikahan melangsungkan sebuah acara. Di sini mereka biasanya menyebutnya dengan  "malam Bisperas." Secara harfiah, malam Bisperas berarti malam sebelum pernikahan.  

Pasangan yang mau menikah akan berdansa dan ini disaksikan oleh banyak orang. Lalu, orang-orang yang hadir itu akan memberikan sejumlah uang kepada pasangan tersebut. Biasanya, uang itu digantung pada tubuh dari kedua mempelai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline