Kehadiran Kim Jong-un di hadapan publik (2/5/2020) menutup semua pintu spekulasi yang beredar pada beberapa hari terakhir. Ternyata, pemimpin nomor satu Korea Utara itu dalam kondisi baik-baik saja.
Pelbagai rumor pun berakhir. Korea Utara seolah menjadi pemenang di hadapan laju keterbukaan dan perkembangan media sosial saat ini. Informasi yang pasti tentang kondisi pemimpin mereka masih sulit untuk digembosi.
Salah satu pelajaran yang dipetik dari peristiwa ini adalah kepiwaian Korea Utara menjaga rahasia. Rahasia tentang keadaan negara dan kondisi para pemimpin mereka.
Tidak tanggung-tanggung, mereka bisa menutup pintu rapat-rapat tentang kondisi pemimpin mereka dari publik selama lebih dari dua pekan.
Kim Jong-un, seorang sosok publik. Biasanya, figur publik mudah diekspos. Bahkan hal personalnya gampang untuk dicari dan ditelusuri. Namun, sistem yang terbangun di Korea Utara telah menutup banyak pintu untuk memberikan data tentang pemimpin mereka.
Bahkan pihak intelejen juga tidak bisa memberikan jawaban yang pasti di tengah spekulasi yang beredar di har-hari terakhir. Korea Utara membiarkan masyarakat dunia berada dalam kubangan spekulasi.
Ini tidak lepas dari keterampilan dan sistem Korea Utara menjaga rahasia. Tanpa hal-hal itu, pastinya spekulasi itu hanya bertahan satu atau dua hari. Lebih dari itu, fakta yang sebenarnya terbuka kepada publik.
Sebaliknya, Korea Utara berhasil menyembunyikan fakta yang sebenarnya selama lebih dari dua pekan. Fakta itu ditutup rapat dan mereka sendiri pula yang membuka fakta itu.
Rahasia terjaga karena ada kepercayaan antara satu sama lain. Tanpa adanya kepercayaan, rahasia itu bisa gampang terbuka ke publik.
Tentunya, untuk konteks sebuah negara seperti Korea Utara, sebuah rahasia bisa tertutup rapat kalau itu melibatkan kontrol ketat. Kontrol ketat itu diberlakukan pada kran-kran informasi seperti media agar informasi tidak mengalir keluar.
Hal yang sama ini sangat mustahil dilakukan di Indonesia. Apalagi, sistem demokrasi yang kita anuti, dalam mana memberi ruang banyak orang untuk berpendapat, mencari dan menyebarkan informasi.