Negara Filipina memulai masa karantina pada tanggal 14 Maret. Presiden Filipina, Duterte mengumumkan penerapan aturan itu tiga hari sebelum 14 Maret. Sontak saja, ribuan orang menyerbu terminal.
Pasalnya, dalam masa karantina semua jenis transportasi baik itu darat, laut dan udara ditutup. Memilih pulang kampung daripada dikarantina di kota Metropolitan Manila adalah pilihan banyak orang sebelum pemberlakuan masa karantina.
Waktu itu rencana karantina itu berlangsung sebulan. Berakhir pada tanggal 14 April. Rencana lain juga adalah karantina itu hanya dibuat pada wilayah kota Metropolitan Manila yang dinilai sebagai episenter Covid-19.
Namun, semua rencana itu berubah. Alasannya, target pemerintah tidak berjalan seturut kenyataan yang terjadi di tengah masyarakat. Kasus demi kasus terus bertambah. Tidak hanya di Kota Metropolitan Manila, tetapi ini juga terjadi penemuan kasus di beberapa provinsi tetangga dan di luar pulau Luzon.
Data yang dihimpun per 29 April, jumlah kasus Covid-19 di Filipina sudah mencapai 8121 kasus, 1023 yang dinyatakan sembuh dan 558 meninggal dunia (Inquirer net. 29/4/2020).
Makanya, pemerintah pun memperpanjang penguncian wilayah hingga 30 April. Tidak banyak yang protes. Toh, ini demi kepentingan bersama. Harapannya, 30 April menjadi hari terakhir perpanjangan waktu penguncian wilayah.
Pada tanggal 23 April lalu, pemerintah Filipina mengumumkan tentang rencana dan keputusan pada hari akhir perpanjangan penguncian wilayah, 30 April dan setelah tanggal itu. Dari keputusan itu, paling tidak terlahir tiga situasi yang diberlakukan di negara Filipina.
Situasi pertama, ada provinsi yang tidak memberlakukan aturan karantina sama sekali. Ini terjadi karena provinsi-provinsi ini benar-benar bebas dari Covid-19.
Tidak ada temuan kasus Covid-19 di provinsi-provinsi ini sebelum dan selama pemberlakuan masa karantina. Provinsi-provinsi ini kembali menjalankan rutinitas secara normal.
Situasi kedua, General Community Quarantine (GCQ). GCQ ini diberlakukan pada provinsi yang sudah bebas dari Covid-19 dan provinsi yang negatif Covid-19 tetapi wilayahnya berdekatan dengan episenter kasus Covid-19. Umumnya, wilayah-wilayah ini berada di pulau Luzon.
Aturan karantina di wilayah-wilayah ini agak dilonggarkan. Beberapa aktivitas publik diperbolehkan untuk kembali dijalankan. Memang, tidak semua aktivitas publik. Selain itu, pemerintah mewajibkan untuk menjalankan aturan masa karantina. Seperti aturan pemakaian masker di tempat publik dan social distancing.
Ada juga pembatasan-pembatasan tertentu. Contohnya, pembatasan usia untuk keluar dari rumah. Yang berusia 1-20 tahun dan kaum lansia (60 tahun ke atas) tidak diperkenankan keluar dari rumah.