Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Disebut sebagai Pahlawan, Tanda Respek kepada Tim Medis

Diperbarui: 17 April 2020   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto CNN Philippines

Tim medis menjadi garda terdepan dalam menangani pasien Covid-19. Mereka mengorbankan waktu, tenaga, dan bahkan diri mereka sendiri.

Dua pekan lalu, saya mendapat kabar tentang salah seorang saudara saya. Dia bekerja sebagai perawat pada rumah sakit daerah di kabupaten kami. Hanya karena pasien yang mereka layani masih dalam statu pengamatan (PDP), dia bersama beberapa temannya harus dikarantina. Karantina selama 14 hari di area rumah sakit.

Tidak tanggung-tanggung, mereka harus meninggalkan keluarga selama 14 hari. Tinggal tanpa pekerjaan sembari menanti hasil pemeriksaan dari pasien yang mereka layani itu. Puji Tuhan, hasil pemeriksaan adalah negatif. Mereka pun diperkenankan pulang ke rumah.

Tugas sebagai tim medis terasa berat untuk konteks saat ini. Peluang terjangkit virus Corona sulit dihindari. Tidak heran, beberapa di antaranya harus kehilangan nyawa karena pengorbanan itu.

Kematian tim medis bukan saja terjadi di Indonesia. Ini juga terjadi di sejumlah negara yang berhadapan dengan wabah virus Corona.  Ini bisa berarti kalau untuk saat ini pekerjaan sebagai tim medis merupakan pekerjaan yang sangat rentan terjangkit wabah virus Corona.

Filipina adalah salah satu negara yang harus kehilangan beberapa tim medis karena pelayanan mereka kepada pasien Covid-19. Namun, sejauh ini tak terdengar satu berita apa pun tentang penolakan jenasah tim medis saat dikuburkan. Sebaliknya, mereka diperlakukan dengan penuh penghargaan.

Berkat pengorbanan mereka, banyak masyarakat yang menaruh respek. Respek itu diungkapkan lewat nyanyian, entah itu lewat stasiun TV maupun aneka kreativitas yang kemudian diupload di media sosial. Respek itu juga dinyatakan lewat pelbagai macam bantuan, baik berupa Alat Perlindungan Diri maupun logistik makanan dan kebutuhan mendasar lainnya.

Tidak sedikit orang yang mengekspresikan ungkapan penghargaan mereka lewat membentangkan poster di titik-titik strategis. Poster-poster itu berisi dukungan dan cinta kepada para tim medis yang menjadi garda terdepan dalam melayani pasien Covid-19.

Bahkan ada sekelompok orang yang mau menawarkan mobil pribadi untuk mengantarkan tim medis ke tempat kerja. Gratis dan tanpa cemas kalau salah satu tim medis itu menderita Covid-19. Hal itu dilakukan sebagai dukungan atas kerja keras yang sementara mereka lakukan.

Selain itu, banyak stasiun TV yang mengekspresikan ungkapan terima kasih kepada tim medis lewat program dan acara tertentu. Intinya, para tim medis menjadi orang yang patut dihargai di tengah wabah virus Corona. Tanpa mereka, penanganan wabah virus Corona mungkin berjalan di tempat atau tanpa perkembangan apa-apa.

Menariknya, dari sekian penghargaan, salah satu sebutan yang selalu tersemat kepada tim medis adalah pahlawan. Setiap kali ada tim medis yang meninggal dunia akibat pelayanannya pada pasien corona, pemerintah dan publik selalu menyebut mereka dengan sebutan pahlawan. Bahkan semua tim medis (frontliners) yang mendedikasikan diri dalam melayani pasien tim medis, mereka mendapat pengakuan sebagai pahlawan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline