Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Pentingkah Mengundang Para Pejabat dalam Acara Nikah?

Diperbarui: 14 Januari 2020   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Dokumen Pribadi

Figur-figur yang diundang dalam sebuah pernikahan itu beraneka macam. Biasanya, mereka yang diundang mempunyai faktor relasi tertentu. Relasi itu bisa berupa faktor ikatan kekeluargaan, teman, pekerjaan dan latar belakang tertentu.

Tetapi tidak jarang terjadi, undangan juga diberikan kepada figur-figur tertentu. Salah satunya, figur pejabat politik dari instansi pemerintah negara seperti gubernur, bupati, anggota DPRD dan lain sebagainya.

Meski tidak terikat hubungan kekeluargaan dan latar belakang tertentu, mereka diundang. Mereka bahkan mendapat tempat khusus. Biasanya di depan. Ini bergantung dari desain tempat resepsi.

Umumnya, mereka diundang karena motif hormat kepada pemimpin setempat. Tanggapan mereka atas undangan juga sekiranya bentuk partisipasi mereka dalam kehidupan masyarakat. Dengan ini, walaupun mereka duduk sebagai pemimpin, mereka tidak jauh dari konteks hidup masyarakat.

Bahkan tidak sedikit kesempatan acara nikah (para) pejabat ini mendapat tempat untuk berbicara selama acara undangan itu.

Pertanyaan lebih jauh, apakah kehadiran seorang pejabat memberikan makna lebih pada sebuah undangan nikah? Apakah perlu mengundang seorang pejabat dalam sebuah acara nikah?

Di satu sisi, tidak sedikit orang melihat ini sebagai sebuah gengsi dan mencari nama. Semakin banyak pejabat yang datang, hal ini dinilai bisa menaikan popularitas dari pemilik acara nikah.

Semakin banyak pejabat yang diundang, semakin banyak orang bisa memuji resepsi tersebut. Walaupun pada kenyataannya, antara pengundang dan (para) pejabat yang diundang tidak mempunyai hubungan kekeluargaan atau ikatan latar belakang sedikit pun.

Kalau faktor gengsi, hemat saya, perayaan nikah kehilangan maknanya. Dalam arti, makna sebuah resepsi pernikahan adalah untuk menyatakan syukur dan bukannya untuk pamer dengan keberadaan undangan dari figur-figur tertentu.

Memang hal ini kembali bergantung kepada pihak yang mengundang. Pihak pengundang berhak mengundang siapa saja ke acara mereka.

Tetapi di balik itu, pihak pengundang juga mesti menyadari keberadaan pihak-pihak yang diundang secara umumnya. Biasanya yang diundang berasal dari latar belakang dan kepentingan yang berbeda. Karena ini, kita mesti mengantisipasi aneka pandangan yang terjadi pada sebuah perayaan nikah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline