Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Kami Lebih Membutuhkan Ruang dan Waktu daripada Ucapan Selamat Natal

Diperbarui: 24 Desember 2019   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto: Dokumen Pribadi

 

Hari raya Natal, 25 Desember merupakan bagian dari perayaan iman bagi umat Kristiani. Sebelum dan sesudah 25 Desember, umat Kristen secara umumnya mempunyai beberapa kegiatan yang berhubungan dengan perayaan natal tersebut. Kegiatan itu pun dibarengi hal-hal yang bernuansa natal.

Hal-hal itu bisa berupa dekorasi natal, lagu-lagu bernuansa natal yang diperdengarkan di media massa, dan pelbagai ucapan natal. Tentunya, ada aturan yang mengatur bagaimana perayaan itu dilaksanakan dan kapan perayaan itu dimulai dan diakhiri.

Secara umum, tanggal 24 dan 25 Desember menjadi kesempatan untuk umat Kristen untuk merayakan natal sebagai ungkapan iman. Tidak menutup kemungkinan kalau perayaan natal pun dilanjutkan setelah tanggal 25 Desember. Hal ini biasa berupa perayaan natal bersama entah itu melibatkan sebuah keluarga maupun institusi tertentu.

Dengan kata lain, perayaan natal merupakan ungkapan syukur yang dibaluti dengan rasa sukacita. Dalam pandangan iman Kristen, sukacita mesti menjadi balutan utama perayaan natal. Tidak heran, dekorasi natal terlihat gemerlap dan situasi natal tampak ceria.

Perayaan natal juga merupakan ungkapan iman. Ungkapan iman itu diwujudnyatakan lewat berdoa.

Dalam konteks hidup beragama, berdoa pribadi mesti dibarengi dengan berdoa komunal. Iman pribadi diwujudnyatakan lewat iman dalam kehidupan komunitas.

Makanya, perayaan natal menjadi lengkap saat adanya ibadah dan perayaan misa. Tetapi kalau tanpa ibadah dan perayaan misa, perayaan natal bisa terjebak pada konsep perayaan sekular.

Makanya waktu dan ruang beribadah atau perayaan misa di tempat ibadah mendapat perhatian khusus dalam perayaan natal. Gereja adalah tempat di mana setiap umat Kristen beribadah.

Dalam konteks agama Kristen, ada pula divisi yang bisa membedakan gereja dari satu kelompok ke kelompok yang lain. Meski demikian, prinsipnya gereja menjadi tempat yang tepat untuk mengungkapkan iman komunal, terlebih khusus pada perayaan natal.

Perayaan natal adalah perayaan yang bersentuhan dengan hati.  Karena bersentuhan dengan hati, perayaan ini bisa memberikan efek bagi kehidupan seorang dan sebuah komunitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline