Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Saat Smartphone Harus Disingkirkan dalam Sebuah Pertemuan

Diperbarui: 8 November 2019   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak sedikit dari kita yang terlalu tergantung pada smartphone|Sumber: foxserv.net

Barangkali ada dari antara kita yang mungkin sulit memisahkan diri dari smartphone.

Contohnya, sebelum atau setelah bangun tidur, tidak sedikit orang yang mengecek smartphone mereka. Kadang hal ini tidak disadari tetapi ini adalah kenyataan yang acap kali terjadi.

Bahkan saat smartphone terlupakan sewaktu pergi ke suatu tempat, ada orang yang merasa begitu khawatir dan tidak nyaman. Tidak heran, banyak orang yang sulit melupakan smartphone daripada barang-barang lain saat bepergian.

Hal ini terjadi karena keterikatan dengan smartphone yang sudah cukup dekat. Lebih tepatnya mungkin ketergantungan yang berlebihan pada smartphone dan segala aplikasi yang tersimpan di dalamnya.

Tak pelak situasi ini juga kadang mengganggu kehidupan dan relasi sosial. Relasi sosial menjadi tidak intens dan fokus karena smartphone kerap menjadi pihak ketiga dalam berkomunikasi.

Saat berkomunikasi dengan orang lain, di satu sisi tangan masih mengecek dan berkomunikasi dengan orang yang ada di balik smartphone. Jadinya, komunikasi dengan orang yang ada di depan mata tidak begitu fokus.

Tidak hanya itu. Smartphone juga mulai mengganggu suasana-suasana penting seperti doa bersama, upacara bendera, dan pertemuan.

Makanya, di tempat-tempat publik tertentu terpampang tanda larang penggunaan smartphone. Meski demikian, masih saja ada orang yang tidak mau peduli dengan larangan-larangan seperti itu.

Sumber foto Liputan6.com

Saat Smartphone Mengganggu Pertemuan
Saat ada yang berbicara dan mempresentasikan sesuatu di depan dalam konteks sebuah pertemuan, tidak sedikit orang yang bermain smartphone, chatting lewat smartphone, dan juga fokus pada smartphone tanpa peduli pada apa yang dibicarakan. Jadinya pertemuan kehilangan tujuan dan maknanya.

Seperti misal, pertemuan untuk membahas sebuah masalah. Seharusnya setiap orang yang hadir pertemuan fokus pada topik yang dibahas agar bisa menghasilkan sebuah solusi. 

Tetapi kalau dalam pertemuan itu, banyak yang peduli pada smartphone daripada tujuan pertemuan, pemecahan pada masalah pun bisa tidak tercapai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline