Di Lumajang, terdapat kampus terbesar yang berciri khas dan berkultur pesantren, umumnya mahasiswa yang berkuliah disana adalah lulusan dari pesantren. Jadi mereka adalah santri. Kampus tersebut bernama IAI Syarifuddin. Kampus ini didirikan oleh Alm. KH. Muhammad Adnan Syarif, Lc. MA. dengan 3 Fakultas dan 1 Akademisi, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI).
Jika dibagi masing- masing, Fakultas Tarbiyah sendiri terdiri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FDKI) terdiri dari Prodi Ekonomi Syariah (ES) dan Akuntansi Syariah (AS). Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) terdiri dari Prodi Manajemen Dakwah (MD), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), serta Bimbingan dan Konseling Islam (BKI).
Karena kampus ini berada dibawah naungan pesantren, yakni Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang, keseluruhan dari setengah mahasiswa dan mahasiswi adalah seorang santri. Khususnya Mahasantri yang berasal dari Syarifuddin, tentunya berkuliah di kampus IAI Syarifuddin. Tidak banyak dari mahasiswa yang memilih berangkat dari pesantren, kebanyakan lebih nyaman berangkat dari rumah.
Banyak dari adik kelas yang menyatakan pendapat mereka apabila kuliah melaui pesantren begitu merepotkan. Khususnya dari sudut pandang mereka yang terlihat adalah pengaplikasian ponsel. Tidak semua pesantren menerapkan hal ini tetapi di Syarifuddin, terdapat sebuah peraturan tersendiri untuk hal itu, dimana Mahasantri dilarang mengaplikasikan telefon genggam dikampus. Dipesantren pun, pengoperasian laptop dan ponsel dibatasi dengan batasan waktu. Mahasiswa yang tidak berasal dari naungan pesantren tentunya tidak masalah untuk mengaplikasikan ponsel dan laptop dilingkungan kampus. Berbeda dengan mahasiswa yang berada dibawah naungan pesantren.
Mahasantri yang berasal dari Pondok Pesantren Syarifuddin, khususnya diasrama putri, dari tahun ke tahun kebanyakan Mahasantri dominan memilih Program Studi (PRODI) Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal itu dikarenakan peluang kerja yang dirasa jelas terlihat dalam pandangan didunia kerja, yakni menjadi guru Pendidikan Agama Islam. Sedikitnya Program Studi yang diminati adalah Ekonomi Syariah (ES), dan Program Studi yang jarang diminati disini adalah akuntansi.
Ada banyak perbedaan pendapat mengenai dipilihnya jurusan- jurusan yang menurut masing- masing mahasiswa akan memberi sebuah prospek kerja yang meyakinkan dimasa depan. Minat sebagian banyak dari Mahasiswa dan Mahasiswi dominan kepada program studi (PRODI) Pendidikan Agama Islam (PAI), yang dipandang dapat menjadi seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Untuk program studi selanjutnya yakni program studi (PRODI) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dimana prodi ini memiliki prospek kerja seperti menjadi seorang jurnalis, wartawan, penyiar, maupun seorang fotografer. Banyak keuntungan yang bisa diambil pada jurusan Komunikasi ini, kita dapat bertemu dengan Dosen yang memberikan pembelajaran mengenai hal itu, dimana Beliau sudah memiliki pengalaman terjun kelapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H