Lihat ke Halaman Asli

Diary Santri IAI Syarifuddin Lumajang

Diperbarui: 15 Desember 2022   10:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by Dorrotun Nafisah F 

Seorang santri itu hidup serba apa adanya, disiplin, dan serba pas- pasan. Tapi perilaku inilah yang menjadi ciri khas dari seorang santri. Karena disini, di pondok pesantren, santri diajarkan untuk menjalani kehidupan yang sederhana.

Itu semua guna saat santri keluar dari pondok, mereka akan memiliki ilmu yang bisa dibagikan saat berada di masyarakat. Apalagi ilmu untuk kelancaran masa depan santri sendiri. Di Syarifuddin ini, kebanyakan santri berpenampilan sederhana sesuai dengan image mereka sebagai santri. 

Selain santri yang hidup serba apa adanya, santri juga harus bisa mandiri. Bagaimana jadinya jika sebagai santri, kita masih membebani orang tua. 

Saat menjadi santri, kita harus menjadi seseorang yang mandiri. Caranya dengan memahami impian orang tua, serta membantu mengembangkan usahanya. Sebagai santri, kita harus bisa mengandalkan diri sendiri di segala keadaan kecuali benar-benar membutuhkan bantuan orang lain.

Hal yang harus ditanamkan dala diri kita,"Jangan mengandalkan usaha dan warisan dari orang tua, lakukanlah birul walidain dengan menjaga perasaannya. Teruslah bangun kemandirian dengan meminta ridho dan jangan pernah menyakitinya."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline