Besok Sabtu, 11 Januari 2020, Taiwan akan melaksanakan pemilihan presiden secara langsung untuk yang ketujuh kalinya. Untuk pilpres tahun ini, ada 3 kandidat yang bersaing, yakni sang incumbent, President Tsai Ing-wen dari partai DPP, mayor Kaoshiung Han Kuo-yu dari parti Kuomintang dan James Soong dari partai People First. Tapi sejujurnya, untuk pemilihan umum besok yang bersaing ketat adalah sang Incumbent dan Mayor Kaoshiung. Dua figure ini sangat sering muncul di social media dan televisi di Taiwan. Sebagai mahasiswa yang sedang study di Taiwan, hanya 2 tokoh ini juga yang sering di bahas oleh teman-teman di lab. Dan kami akan sering menonton parodi dari satu kandidat yang di lab sebagai hiburan (mahasiswa Indonesia di Taiwan pasti tau kandidat mana ini). hahaha
Mengikuti perkembangan pemilu tahun ini di Taiwan, ada hal yang sangat menarik yang membuat saya kagum dengan teman-teman muda disini, yakni antusiasme mereka yang sangat besar untuk mengikuti piplres ini. Mereka sangat care dengan hasil yang mereka harapkan. Mungkin stigma kita yang di Indonesia akan berpikir kalo anak-anak muda di negara Asia Timur, seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan akan cenderung tidak begitu concern dengan perpolitikan di negara mereka. Politik hanya untuk orang tua. Mereka akan focus dengan kuliah, pekerjaan dan dunia masing-masing.
Tetapi setelah berada di tengah-tengah teman2 mahasiswa Taiwanese, pemikiran itu terbukti salah. Rekan-rekan lab saya yang rata-rata berusia 22-24 tahun, master student Chemical Engineering yang terkenal selalu sibuk di lab (budak lab) ternyata sangat antusias dengan politik di Taiwan. Kampus tempat saya belajar ada di Tainan, bagian Selatan Taiwan.
Rekan selab saya ada yang dari Taipei (utara Taiwan), Changhua (tengah cenderung utara) dan Taoyuan (utara). Hari ini mereka pulang lebih cepat dari lab untuk kembali ke kampung halaman masing-masing untuk ikutan memilih. Hal ini benar-benar membuat saya terkejut, karena biasanya mereka sangat sibuk experiment di lab, tapi demi kemajuan politik di negara mereka, mereka tetap pulang. Dan sebagai informasi, pemilu disini tidak ada libur khusus seperti Indonesia, yang di buat hari Rabu umumnya. Tapi dilaksanakan hari Sabtu.
Hal ini sedikit berbeda dengan hal yang saya alami dulu di Indonesia, banyak anak muda yang jika harus melakukan voting di daerah yang jauh, cenderung akan membiarkan suaranya tidak tersalurkan. Oh ya satu lagi hal yang sangat membuat saya kagum dengan antusias kaum muda di Taiwan adalah adanya ajakan di group market place kampus saya untuk memberikan tumpangan bareng ke kampung halaman yang searah jika tidak dapat tiket bus atau kereta. Jadi banyak dari rekan-rekan kampus yang bawa mobil membuat iklan di fb group untuk memberikan tumpangan ke orang yang mungkin tidak dikenal. Semua ini demi suksesnya pemilu besok di Taiwan. Keren. Membacanya di group membuat saya merinding.Saya beneran ga menyangka. Kalau saya tanya, kenapa kalian seantusias ini untuk memilih presiden besok, jawaban mereka adalah kami tidak mau seperti Hong Kong, dan kami harus menyalurkan suara kami. Kami tidak mau negara kami jadi chaos dan tidak demokratis. So, kalian tau kan siapa yang akan mereka pilih.. Dan saya sendiri juga berharap dan berdoa, semoga kandidat tersebut lah yang menang besok.
Demikianlah update info dari saya tentang euphoria Pemilihan Presiden Taiwan 2020.
Buat kawan-kawan Taiwanese, khususnya rekan se-lab saya, selamat berpesta demokrasi besok. Take care pulang ke kampung halaman masing-masing dan sampai ketemu kembali di lab 93650. ^^
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H