Lihat ke Halaman Asli

Dona🍀

a lifetime student ^^

Harga Bahan Pangan Melonjak Tajam? Kenapa?

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kemarin sore, sepulang kerja, saya mendengar kakak saya mengeluh tentang harga bahan pangan yang naik tiba – tiba, belum lagi pas melewati ibu – ibu komplek yang ngerumpi masalah harga – harga sembako dan daging yang makin mencekik. Topik tersebut kemudian menjadi terngiang – ngiang di telinga  saya dan menjadi bahan pikiran saya.

Saat ini, fenomena harga bahan pangan melonjak tajam di bulan puasa seakan – akan sudah menjadi hal yang lumrah buat kita masyarakat Indonesia. Sadar atau tidak kita semua memakluminya dan mempersiapkan diri untuk hal tersebut, yakni persiapan akan materi.  Untuk saya sendiri, saya kurang mengerti dan kurang menerima kenapa harga – harga tersebut mendadak naik? Jawaban yang paling sering dilontarkan orang lain adalah karena banyaknya permintaan, sehingga para pedagang menjadi kesulitan untuk mendapatkan kembali barang yang sama.

Hmmm, kembali lagi ke pemikiran saya, lah ini kan masa puasa, mestinya permintaan seharusnya makin sedikit dong, karena frekuensi makan masyarakat menjadi berkurang. Dan artinya keberadaan bahan pangan di pasar tidak akan sedikit dan harga akan tetap normal. Tapi ternyata, actual di pasaran, permintaan yang sangat tinggi akan bahan pangan di bulan puasa  membuat harga meningkat tajam. Selanjutnya pemikiran saya adalah berarti ada yang salah dengan istilah berpuasa disini. Menurut saya berpuasa itu adalah menahan segala nafsu akan hal - hal duniawi, meningkatkan ibadah  dan berusaha untuk melakukan hal-hal yang baik. Tidak hanya menahan nafsu makan setengah hari, lalu memuaskan rasa lapar dengan makan banyak disaat sudah berbuka.

Salah satu hal baik yang saya kira perlu ditingkatkan di bulan puasa adalah membantu saudara yang kurang mampu dengan sebagian riski yang diterima. Dan ada baiknya jika di saat bulan puasa begini, uang yang seharusnya dan seperti biasa dihabiskan untuk makan disisihkan untuk menambah sumbangan ke kaum yang kurang mampu. Hal yang sederhana akan tetapi menurut saya sangat bermakna. Saya yakin jika pola berpuasa benar-benar dari dalam hati dan untuk ibadah, dan saat berbuka pola makan yang dilakukan adalah pola sederhana, maka fenomena harga bahan makan dibulan puasa tidak akan meningkat tajam dan tidak akan menyusahkan masyarakat secara keseluruhan. Semoga..

Selamat berpuasa buat semua saudaraku yang menjalankannya. Semoga ibadahnya lancar dan mendapat banyak berkah. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline