Tugas 2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik
Nama : Mohammad Dori Julianto, S.Pd.
CGP : Angkatan 10 Kabupaten Sukabumi
- Pemikiran reflektif terkait pengalaman belajar
- Pengalaman/materi pembelajaran yang baru saja diperoleh
- Pengertian Coaching
Coaching adalah hubungan kemitraan dengan klien dalam suatu percakapan yang kreatif dan memicu pemikiran untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional klien.
- Paradigma Berpikir Coaching
- Fokus pada coachee
- Bersikap terbuka dan keingintahuan
- Memiliki kesadaran diri yang kuat
- Membantu Coachee melihat peluang-peluang dan masa depan
- Prinsip-Prinsip Coaching
- Kemitraan
- Percakapan kreatif
- Memaksimalkan potensi
- Kompetensi Inti Coaching
- Presence/kehadiran penuh
- Mendengarkan aktif
- Melontarkan pertanyaan berbobot
- Coaching dengan Alur TIRTA
Alur percakapan dengan Tirta:
- Tujuan
- Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati
tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee - Identifikasi
- Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang
dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi - Rencana Aksi
- Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan
dibuat - Tanggung Jawab
- Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah
selanjutnya - Emosi-emosi yang dirasakan terkait pengalaman belajar
Sebelum saya mempelajari materi ini saya tidak memahami apa itu coaching, saya berpikir apakah saya mampu untuk melakukan coaching. Namun setelah membaca modul 2.3, saya mulai memahami dan yakin dapat melakukan coaching kepada murid atau rekan guru. Saya senang saya dapat berkolaborasi dengan rekan keerja untuk dapat melakukan coaching sehingga dia mendapatkan solusi dari masalahnya.
- Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
Hal yang baik adalah saya mampu memahami materi-materi inti dalam pembelajaran modul 2.3. seperti pengertian coaching, paradigma berpikir coaching, prinsip-prinsip coaching, kompetensi inti coaching, alur TIRTA, dan lain-lain. Saya juga dengan mudah berkolaborasi bersama teman CGP lain dalam mempraktikkan coaching sebagai pengamat, coach, maupun coachee, baik di kegiatan Ruang Kolaborasi maupun di Demonstrasi Kontekstual.
- Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar
- Kemampuan berbicara menggunakan bahasa yang efektif
- Kemampuan melontarkan pertanyaan-pertanyaan berbobot
- Meningkatkan fokus saat melakukan coaching
- Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
Dengan mempelajari modul 2.3. Coaching untuk Supervisi Akademik, saya memahami konsep dan prinsip-prinsip coaching. Saya juga bisa mempraktikkan kegiatan coaching, baik sebagai coach, coachee, maupun observer. Praktik coaching tersebut memberikan pengalaman bagi saya untuk menerapkannya di sekolah. Praktik coaching tersebut juga meningkatkan kompetensi saya sebagai pemimpin pembelajaran dan bisa menjadi bekal jika melaksanakan supervisi akademik.
- Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP
- Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh