Lihat ke Halaman Asli

OMIZING: Misi Mahasiswa IPB dalam Mencegah Penyalahgunaan Gadget dan Kata-kata Toxic di SDN Babakan Dramaga O4

Diperbarui: 4 Juli 2024   19:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Saat ini penggunaan gadget sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Menurut hasil survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tahun 2020, persentase kepemilikan gadget anak-anak cenderung lebih mendominasi, sekitar 71.3% anak telah memiliki gadget sendiri, 17.1% milik orang tua, dan 11.6% menunjukkan kepemilikan gadget bersama antara orang tua dan anak. Gadget tidak sepenuhnya berdampak negatif, akan tetapi penggunaan gadget yang tidak bijak pada anak akan memengaruhi perkembangan fisik dan perilakunya. Seperti mudah marah, suka membangkang, meniru perilaku yang terdapat pada gadget, berbicara sendiri pada perangkat tersebut, serta keluarnya kata-kata toxic dari mulut mereka seperti kata 'goblok', 'tolol', 'anjir', 'oon', 'dongo', dan lain-lain. Melihat permasalahan ini, salah satu tim PKM PM IPB University melaksanankan sebuah program yakni OMIZING (Optimizing Character Building) yang dilaksanakan di SDN Babakan Dramaga 04. Bertujuan untuk mengurangi paparan layar gadget pada anak dengan meningkatkan kebiasaan membaca dan minat buku serta mendorong interaksi sosial positif bagi anak-anak, serta meningkatkan karakter anak dengan memiliki etika komunikasi serta paham dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi.

Program ini didesain dengan pendekatan yang menyeluruh, melibatkan siswa, guru, dan orang tua dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan positif. Berbagai kegiatan edukatif dilaksanakan, mulai dari pemaparan materi mengenai pendidikan digital dan pengelolaan emosi, workshop pembuatan pojok baca, hingga sesi diskusi interaktif yang menarik bagi anak-anak. Materi yang disampaikan mencakup pentingnya penggunaan gadget yang bijak, pengenalan waktu layar yang sehat, serta dampak negatif dari kata-kata toxic terhadap kesehatan mental dan hubungan sosial serta mengajak anak-anak untuk untuk mengembangkan minat dan keterampilan di luar aktivitas digital. Selama program berlangsung, anak-anak diajak untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Mereka diajarkan tentang batasan waktu penggunaan gadget melalui permainan dan aktivitas fisik yang menarik. Selain itu, mereka juga dilatih untuk berkomunikasi dengan baik dan menghindari penggunaan kata-kata yang bisa menyakiti perasaan orang lain.

Dokumentasi Pribadi

Hasil dari program ini menunjukkan perubahan positif yang signifikan. Anak-anak menjadi lebih disiplin dalam penggunaan gadget dan lebih berhati-hati dalam berbicara. Mereka mulai memahami pentingnya komunikasi yang positif dan saling menghormati. Para guru juga merasakan manfaat dari program ini, karena mereka mendapatkan alat dan metode baru untuk membantu siswa mengelola waktu layar dan berkomunikasi dengan baik. Orang tua pun merasa lebih terbantu dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka di rumah. Evaluasi rutin dan monitoring dilakukan untuk melihat perkembangan anak-anak dan efektivitas program. Dengan adanya program ini, SDN Babakan Dramaga 04 berkomitmen untuk terus membangun generasi digital yang positif dan bertanggung jawab. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menghadapi tantangan era digital dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis bagi anak-anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline