ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia. Hampir segala sektor terkena dampak dari pendemi ini, salah satunya pendidikan. Namun hal ini tidak boleh menghalangi pendidikan. Kita harus bisa mencari jalan keluar agar proses belajar mengajar khususnya yang dilakukan disekolah tetap berjalan.
Untuk itu pemerintahan diseluruh dunia mengambil langkah untuk menerapkan PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh termasuk di Indonesia. Pembelajaran yang dilaksanakan secara online ini tentu berdampak pada psikologi perkembangan peserta didik. Psikologi siswa sangat penting dalam proses belajar mengajar.
Maka dari itu penelitian ini bermaksud untuk mengetahui psikologi siswa meliputi emosi, keyakinan dan skema diri, minat serta motivasi siswa dalam pembelajaran matematika yang dilakukan secara online.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, dan didapat hasil penelitian didapatkan kondisi psikologi siswa SMP dan SMA pada pembelajaran matematika masuk kategori sedang yang cenderung kurang baik.
Kata kunci : Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh, Psikologi Perkembangan Siswa.
PENDAHULUAN
Di Indonesia, maraknya Covid-19 dimulai sejak bulan Maret 2020. Sehingga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan luaskan surat yang menyatakan bahwa pembelajaran di sekolah harus dilaksanakan secara online atau biasa disebut Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam pembelajaran online tentu internet dan juga smartphone/ laptop menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar.
Penerapan proses belajar mengajar jarak jauh dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya yaitu proses belajar mengajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja ( Shukla, et al, 2020) sehingga tidak terikat ruang dan waktu ( Pangondian et al, 2019) dan kemampuan guru dan peserta didik dapat mengenal lebih cara penerapan teknologi dalam belajar ( Rahmi S,. Sofiyunanto, R, 2020).
Hal ini tentu saja harus ditunjang oleh penggunaan internet sehingga para siswa dapat dengan mudah mempelajari dan mendapatkan informasi yang lebih lengkap (Hastini et al., 2020). Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated learning) (Oknisih et al., 2019).
(Kuo, Y. C., Walker, A. E., Schroder, K. E. E., & Belland, 2014) menyatakan bahwa pembelajaran daring lebih bersifat berpusat pada siswa yang menyebabkan mereka mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi dalam belajar (learning autuonomy).