Lihat ke Halaman Asli

Isi Balon

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh terasa berat dikala mendaki bukit

Semakin terjal bukit hingga kaki dan hati menjadi sakit

Kalau sekiranya jalan itu di air tentunya cukup dengan rakit

Dengan bergerak bergoyang menggunakan sebuah ungkit

Tapi apa daya aku hanyalah manusia yang tak berdaya

Keterbatasan langkah kaki dan tangan menggapai penuh upaya

Luka di kaki atau tangan tidak kurasa tapi sungguh luka di jiwa sangatlah terasa

Kini aku diam mencari hening sebagaimana balon mengangkasa

Bukan warna balon yang membuatnya terbang tanpa putus asa

Tapi isi yang kosong tanpa pamrih dengan membuang segala rasa

Walau terasa sesak didalam ruang jiwa ku selalu berdoa agar kita bisa terbang bersama

Menuju bintang timur yang paling berkilau indah dilihat mata




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline