Lihat ke Halaman Asli

DONY PURNOMO

Pengajar dan Penulis

Menyikapi Hasil UN Secara Bijaksana

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1400508846552906123

Foto:Dok. Pribadi

Pengumuman hasil UN adalah hari-hari yang ditunggu oleh para siswa dari SD,SMP dan SMA, pasalnya dalam menempuh UN diperlukan perjungan yang panjang, menyita waktu, tenaga, pikiran dan uang. Tak sedikit siswa yang berjuang mati-matian untuk memperjuangkan kesuksesan UN. Namun, ketika berhasil tak sedikit siswa yang merayakannya dengan kegiatan yang negatif.

Sebenarnya perayaan yang berlebihan tidak perlu dilakukan, mengingat kelulusan bukanlah akhir dari segalanya. Karena, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Masih ada tantangan persaingan di jenjang pedidikan selanjutnya yang semakin ketat dan jika melanjutkan untuk bekerja masih ada tantangan dunia kerja yang sangat ketat persaingannya. Beberapa hal  untuk menyikapi hasil UN secara bijaksan diantaranya adalah:

Syukur pada Tuhan

Syukur adalah hal paling bijak dan paling utama yang harus dilakukan ketika kita memperoleh anugrah dari Tuhan. Atas kehendaknyalah kita bisa medapatkan hasil yang diharapkan. Rasa syukur ini dapat kita lakukan dengan ucapan dan di implementasikan dalam perbuatan. Misalnya semakin tekun tekun beribadah, semakin giat belajar dan kegiatan lain sesuai tuntunan agama masing-masing.

Jangan Lupakan Jasa Guru

Guru adalah orangtua saat disekolah, berkat jasanyalah kita bisa memperoleh ilmu, pengetahuan dan impian kita bisa terwujud. Orang bijak mengatakan berkahnya ilmu ketika kita senantiasa menghormati dan mengahargai para guru kita.

Tidak perlu coret-coret

Coret-coret merupakan tradisi yang mengakar di Indonesia, entah kapan tradisi ini dimulai. Hingga kini tradisi ini tetap menjadikan rutinitas saat  kelulusan. Sebenarnya sangat disayangkan jika kindahan sragam almamater harus dicoret-coret, karena bagaimanapun almamaterlah yang mengantarkan kita pada kelulusan. Biarkan almamater itu tetap indah dan bisa menjadikan kenangan dalam hidup. Sebagai alternative lain, jika memang masih layak pakai dapat disumbangkan kepada saudara kita yang kurang beruntung agar lebih bermanfaat.

Hindari pawai

Pawai dijalanan juga sering menjadi agenda dalam perayaan kelulusan. Kegiatan ini tidak perlu dilakukan pasalnya kegiatan ini mengancam pengguna jalan yang lain. Selain itu juga melanggar aturan berlalu lintas. Efek negatifnya tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga pada orang lain.

Persiapkan ke jenjang pendidikan selanjutnya

Ketika sudah lulus pada suatau jenjang pendidikan berarti masih ada jenjang pendidikan lain yang telah menanti. Dalam menyongsong pendidikan selanjutnya harus dipersiapkan baik secara materi,fisik maupun mental. Karena kita akan berada di lingkungan yang baru, orang-orang yang baru dan kegiatan yang baru.

Bagi siswa yang belum berhasil lulus, itu adalah cambuk introspeksi diri agar kedepan lebih baik. Selalu introspeksi diri dengan kekurangan yang dimiliki. Tidak lulus UN bukan berarti kiamat, masih ada kesempatan ditahun berikutnya untuk mengikuti UN. Tetap semangat, setiap selesai satu tahapan kehidupan masih ada tahapan lain yang harus dilalui…….!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline