Penang World Music Festival 2015 Bertabur Bintang Penang World Music Festival akan digelar sebentar lagi. Sediakan waktu untuk mengunjunginya 11-12 April 2015. Festival ini sendiri akan menghadirkan 12 musisi dan band internasional, datang dari berbagai macam negara. Ada Afrika Selatan, Brasil, Spanyol, Jerman, Rusia, India, Estonia, Mesir, Swedia, Mongolia, 2 band dari malaysia dan tentu saja Indonesia.
[caption id="attachment_408127" align="aligncenter" width="283" caption="POSTER"][/caption]
Sudah tahu siapa saja musisi yang hadir di festival dunia ini? Siapa saja mereka yang menjadi sorotan untuk tahun ini?
[caption id="attachment_408128" align="aligncenter" width="400" caption="AJINAI"]
[/caption]
Dizu Plaatjies and Ibuyambo ( Afrika Selatan ) Sekelompok pemusik yang berasal dari Cape Town. Dizu sebagai vokalis sudah berkeliling dunia dan menunjukkan kemampuan bermusiknya sejak berumur 15 tahun. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Dan baru-baru ini, kelompok ini tampil memukau di tempat berkelas, Carnegie Hall di New York. Musik Dizu merupakan pencampuran dari berbagai musik instrumen Afrika dan lagu, komponen ini merupakan racikan Dizu sendiri. Sebagai contoh, musik yang diciptakan untuk Ibuyambo merupakan perpaduan melodi dari Marimbas, Zimbabwe yang di cqmpurkan dengan elemen dari Mozambiq ditambah dengan paduan suara dari tradisional Congo diatas bunyi instrumennya. Tidak hanya itu Dizu juga menambahkan elemen Hip-Hop dan juga suara 'clicks' dari lidah yang berasal dari permainan anak kampung dari suku San. Dari hasil racikan musik ini maka terciptalah sesuatu yang unik, tradisi baru yang bercampur dengan musik.
[caption id="attachment_408129" align="aligncenter" width="400" caption="RAZON"]
[/caption]
Razon De Son (Spanyol) Kelompok musik dari Kuba/Flamenco dari Spanyol dan pernah menang Raul Rodriquez award. Mereka berhasil menjadi SON DE LA FRONTERA, hal ini mereka dapat karena mampu melakukan tur secara rutin dan mendapatkan banyak penghargaan nasional dan internasional. Beberapa diantaranya adalah BBC Music Award, the WMCE Award, Award for Best Flamenco soloist dan menjadi nominator Grammy. “RAZON DE SON" juga terpilih untuk "the Special Production for ETNOSUR Festival 2014", "the Official Selection of the MMVV 2014 (Mercat de Música Viva de Vic)" dan "the Official Selection in WOMEX 2014".
[caption id="attachment_408130" align="aligncenter" width="400" caption="PREM JOSHUA"]
[/caption]
Ajinai (Mongolia) Terbentuk di Beijing tahun 2009, anggotanya berasal dari berbagai daerah di Tiongkok. Kelompok ini terbentuk dengan tujuan membawa musik tradisional Mongolia ke abad 21. Sentuhan musik tradisional Mongolia yang merupakan akar bermusik dari grup ini mereka padukan dengan sentuhan kontemporer untuk ditunjukkan dalam setiap penampilan mereka. Ada dua unsur penting Mongolia yang menjadi energi dalam musik mereka, yaitu: Matouqin atau kuda - headfiddle yang merupakan simbol rakyat Mongolia , dan khoomei yang juga dikenal sebagai teknik menyanyi menggunakan tenggorokan, yang menampilkan suara simultan beberapa nada yang berasal dari satu suara .
Gus Teja World Music (Bali, Indonesia) Grup musik etnik ini kenggabungkan berbagai jenis instrumen musik, yaitu slonding, tingklik, drums, and seruling. Instrumen ini kemudian di kombinasikan dengan sentuhan musik modern seperti gitar dan bass gitar. Ditahun 2010, Gus Teja meluncurkan album pertamanya “Rhythm of Paradise,” Album ini sendiri diterima dengan sangat baik di Bali dan menghantarkannya untuk tampil di banyak festival dunia dan berbagai festival musik etnik The album has is one of the best selling Albums in Bali – Indonesia. Gus Teja continues to perform in a multitude of world music festivals as well as ethnic music festival. Festival ini memang sangat menarik untuk dinikmati dan tentu saja sayang untuk dilewatkan. Setiap harinya akan tambil 6 band/musisi.
Konser ini akan dimulai 6 sore - 12 tengah malam. Penikmat konser tidak hanya menikmati penampilan spektakuler tetapi juga bisa mengikuti workshop yang akan diberikan langsung oleh para musisi setiap harinya, dimulai pukul 2 siang - 5 sore. Jangan melewatkan workshop ini karena diadakan di Fort Cornwallis yang sudah berusia 120 tahun. Sambil menikmati keindahan pelabuhan ini kita juga bisa sambil belajar. Untuk menikmati Penang World Music Festival ini silakan untuk membeli tiket terlebih dahulu. RM 80 untuk satu hari saja dan RM 140 untuk tiket selama 2 hari, sedangkan anak dibawah 12 tahun bisa menikmati secara gratis. Untuk kemudahan, tiket bisa dibeli online di www.ticketcharge.com.my mulai 23 Februari 2015 atau langsung dibeli di KOMTAR lantai bawah (Maybank information centre) dan Queensbay Mall, North Zone Kiosk (di sebelah eskalator) Tempat penjualan di Komtar kiosk akan dibuka dari hari senin - Jumat, 10 pagi - 5 sore dan tutup pada saat jam makan siang pukul 1-2 siang. The Queensbay Mall Kiosk akan buka mulai hari selasa hingga minggu dari 12 siang - 7 malam.