Lihat ke Halaman Asli

Danar Dono

Seorang Pelajar yang tidak bisa berhenti belajar dari siapapun dimanapun kapanpun

Ambigu, Pernah Alami Ini?

Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14271999282090102952

[caption id="attachment_357215" align="aligncenter" width="300" caption="Dok pribadi"][/caption]

KBBI, ambigu adalah bermakna lebih dari satu; bermakna ganda; taksa. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai fenomena semacam ini. Di media sosial macam facebook misalnya, kemudahan dan kebebasan dalam menyampaikan ide atau gagasan membuat orang-orang dengan leluasa mengekspresikan ide-ide yang ada dalam benak pikiran mereka. Mereka terkadang tidak memperhatikan kaidah berbahasa yang benar. Beberapa waktu yang lalu, saya menemui fenomena semacam ini.  Seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Teman saya bernama “RF” (nama inisial) menyampaikan idenya melalui tautan status facebook.com pada tanggal 8 Maret 2015 pukul 14.15 WIB. Dalam status temanku tersebut, ia memposting status “Kalau aq tak bisa jadi orang sukses aq akan jadi orang yang bernilai dan bermakna untuk dunia.” Dalam hal ini, saya menyoroti bahwa makna status temanku ini terkesan “ambigu”. Entah apa yang ia maksud, saya juga belum mengerti sepenuhnya. Dalam hal ini, statusnya bisa bermakna:

-Kalau aku tak bisa jadi orang sukses / aku akan jadi orang yang bernilai dan bermakna // (“Kalau aku tak bisa jadi orang sukses, aku akan jadi orang bernilai dan bermakna.” Yang tak bisa jadi orang sukses adalah ‘aku’, yang jadi orang bernilai dan bermakna adalah ‘aku’, sehingga arti ‘orang sukses’ pada kalimat ini adalah orang yang ‘tak bernilai dan bermakna’.)  Atau,

-Kalau aku tak bisa / jadi orang sukses  aku akan jadi orang yang bernilai dan bermakna // (“Kalau aku tak bisa, jadi orang sukses aku akan jadi orang bernilai dan bermakna.” Yang tak bisa adalah ‘aku’, yang jadi orang bernilai dan bermakna adalah ‘aku’.) Atau,

-Kalau aku tak bisa jadi orang sukses / aku akan jadi orang / yang bernilai dan bermakna // (“Kalau aku tak bisa jadi orang sukses, aku akan jadi orang, bernilai dan bermakna.” Yang tak bisa jadi orang sukses adalah ‘aku’, yang jadi orang adalah ‘aku’.)

Dalam hal ini, kesalahan mendasar status temanku terletak pada tidak adanya penggunaan tanda koma (,) dalam kalimat tersebut. Ketika orang lain membaca status tersebut, mereka akan memaknai status teman saya tersebut sesuai dengan persepsi mereka masing-masing. Hal ini tentu menjadi sebuah masalah mengingat facebook.com yang memiliki jutaan pengguna yang terhubung satu sama lain membuat orang dengan leluasa akan dapat mengakses tulisan tersebut lalu dimaknai bermacam-macam sesuai persepsinya. Adanya tanda baca koma (,), tanda titik (.), tanda petik (‘), dsb sebenarnya berguna untuk memudahkan manusia untuk memahami makna suatu kalimat yang disampaikan oleh komunikator melalui tulisannya. Dalam hal ini, penggunaan tanda baca tersebut juga dalam rangka tertib berbahasa.  Dalam komunikasi langsung, tanda baca koma (,) sebenarnya merupakan penyimbolan atas “jeda” yang diberikan seseorang ketika berbicara. Adanya jeda tersebut membuat makna suatu kalimat menjadi jelas. Namun ketika bahasa lisan itu diubah menjadi bahasa tulisan dan tanda koma (‘) tidak disertakan dalam penulisan kalimat tersebut, maka seorang yang membaca kalimat tersebut akan kesulitan untuk memahami maksud atau makna yang hendak disampaikan komunikator. Inilah nilai penting penggunaan tanda baca dalam suatu tulisan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline