Lihat ke Halaman Asli

Starwars Rogue One: Jembatan kepada Episode IV

Diperbarui: 7 Januari 2017   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cast : Felicity Jones, Diego Luna, Mads Mikkelsen, Donnie Yen, Ben Mandelshon, Jiang Wen

Sutradara : Gareth Edwards

Sinopsis : Mantan ahli sains First Order, Gallen Erso ( Mads Mikkelsen, Doctor Strange  ) bersama istri, Lyra Erso ( Valene Kane ) dan anaknya Jyn Erso ( Felicity Jones, The Theory of Everything ), hidup damai bersama di sebuah pertanian. Kedamaian mereka kemudian terusik dengan kedatangan Orson Krennic ( Ben Mandhelson ) untuk menjemput paksa Gallen demi menyelesaikan proyek senjata mereka yang bernama Death Star. Setelah kejadian tersebut yang menyebabkan tewasnya Lyra, setelah menyuruh Jyn untuk kabur, maka Gallen memutuskan untuk mengikuti kemauan Orson Krannic. Bertahun- tahun berlalu Jyn Erso yang telah beranjak dewasa, bertekad bergabung dengan kelompok pemberontak bersama Captain Cassian Andor ( Diego Luna, Elysium ) untuk mendapatkan rahasia Death Star dan bertemu ayahnya. Maka selanjutnya, bagi yang telah menonton anda tahu sendiri bagaimana film ini berjalan hingga akhir.

Review :

Sejujurnya, saya bukanlah penggemar Star Wars, walaupun saya mengetahui sosok Darth Vader. Debut pertama saya menonton Star Wars adalah episode VII : The Force Awakens yang tayang 2015 lalu T.T. Sebelum menonton Rogue One pun saya perlu membaca sinopsis dan review Episode III dan IV untuk setidaknya mengerti saat di ruang bioskop nanti hehe..

Yap, tahun ini sepertinya bioskop Indonesia kedatangan film yang bertema spin-off. Setelah Fantastic Beast yang tayang lebih awal, Rogue One seakan menjadi penutupnya. Sebagai sebuah spin-off, Stars Wars Rogue One dapat dikatakan sebagai film yang bagus, walaupun bukan sebagai film yang sempurna. Gareth Edwards yang duduk sebagai sutradara berhasil membawa penonoton kedalam sisi lain dari Universal Star Wars selain Han Solo dan Luke Skywalker-nya. Alur Cerita yang dibuat, cukup menjawab bagaimana Blue Print Death Star dapat diketahui oleh penonton. dan terjawab sudah misteri pada episode 4.

Gareth Evans berhasil membawa prinsip utama yang wajib di dalam setiap film Star War, yaitu CGI !!. Di Film ini, siap- siap saja anda akan disuguhi oleh efek cinematografi yang dibuat oleh Greig Frasser. Efek CGI yang memukai didukung oleh musik sebagai background cerita yang dipimpin oleh Michael Giachino bersama komposer John Williams. Hasil kolaborasi mereka berdua akan membuat anda serasa berada di dalam pertempuran luar angkasa.

Sisi lainnya, plot cerita yang ditawarkan sedikit terlalu dipaksakan ke intinya, alur cerita yang cepat membuat cerita tidak terbangun dengan baik di awal, hal ini membuat penonton kesulitan mengetahui motivasi dari masing- masing tokoh pemberontaknya yang terbagi menjadi dua antara kubu Casian yang disebut Yavin dan Saw Gererra ( Forest Whittaker, Southpaw ). Gareth Edwards tidak menjelaskan mengapa Cassian Andor bisa berada di sebuah penjara dan membunuh seorang rekannya, dan mengapa Saw Gerera meninggalkan Jyn Erso yang berakhir dirinya berada di dalam penjara. Mungkin dia berasumsi penonton dapat menebaknya sendiri.

Namun, awal cerita yang kurang mengesankan dapat dimaafkan dengan rising action ceritanya yang cukup membuat penonton tegang dan menanyakan bagaimana dengan nasib tiap tokohnya. Dari segi penokohan, saya kurang merasakan chemistry antara Jyn Erso dengan Cassian Andor walaupun tidak berada di dalam level buruk, hanya saja Chemistry kedua tokoh ini kurang dibangun dengan baik. Sepertinya ruang cerita yang membuatnya demikian, saya juga menyayangkan porsi yang sangat sedikit untuk Mads Mikkelsen, padahal saya pikir banyak yang dapat digali dari tokoh Gallen Erso. 

Namun saya cukup terkesan dengan duet Baze Malbus (Jiang Wen, Gone With Bullets), dan Chirrut Imwe ( Donnie Yen, sudahlah kita mengenal dia sebagai pendekar di Ip Man  ). Kehadiran kedua pendekar ini menegaskan bahwa orang asia dapat berperan besar di jagad perfilman Hollywood. Hadirnya Donnie Yen, membuat pertarungan di dalam Star Wars bukan hanya sekedar adu lightsaber dan tembak- tembakan saja, tapi ada unsur kungfu di dalamnya. Sangat menyegarkan ( Saya cukup kecewa dengan hadirnya Iko Uwais dan Yayan Ruhiyan di Episode VII, karena mereka tidak menampilkan atraksi bela diri selain hanya memegang senjata dan tewas lawan alien  T.T).

Rogue One juga memiliki durasi 2 jam, cukup lama untuk sebuah film sci-fi, namun saya yakin bagi anda penggemar Star Wars hal itu sudah cukup memuaskan. Namun untuk credit, di akhir cerita saya cukup senang dengan kehadiran Darth Vader mengayunkan lightsabernya, Yeahh !!.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline