Lihat ke Halaman Asli

Donny AdiatmanaGinting

Dosen , Mahasiswa S-3 Ilmu Keguruan Bahasa, Universitas Negeri Padang

Pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Pembelajaran Bahasa

Diperbarui: 15 Mei 2023   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Proses pembelajaran tidak akan pernah terlepas dari penggunaan media pembelajaran sebagai sarana, baik hardware ataupun software yang bergfungsi untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada peserta didik dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Media pembelajaran tidak lahir begitu saja, tapi lahir dari tujuan dan capaian pembelajaran yang sudah dirumuskan oleh Guru berdasarkan indikator yang telah ditetapkan pemerintah untuk setiap jenjang satuan pendidikan. 

Guru, sebagai salah satu ujung tombak pendidikan, harus dapat mengembangkan keterampilan , terutama “digital literacy” , untuk merancang dan menerapkan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran berbasis IT serta mengevaluasi dari penerapan media pembelajaran tersebut.

Ada banyak jenis media pembelajaran yang sudah tersedia saat ini, seperti media pembelajaran berbasis video conferencing (zoom, google meet), Digital game-based learning (kahoot, wordwall), computer assisted language learning (CALL dan mobile assisted language learning (MALL). Dari beragam bentuk dan banyaknya pilihan yang ditawarkan, tentunya hal ini juga merupakan suatu tantangan bagi pendidik, terutama guru dan dosen untuk mengembangkan media pembalajaran yang dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Namun, dalam beberapa decade terakhir, sosial media digunakan sebagai media pembelajaran untuk peserta didik. Melihat fenomena ini tentunya ada perubahan paradigma yang sebelumnya sosial media digunakan sebagai sarana untuk silaturahmi digital, membagikan aktivitas dan membangun koneksi yang tidak terbatas ruang dan waktu menjadi sosial media yang berisi konten-konten pendidikan yang digunakan sebagai media pembelajaran khususnya dalam kelas bahasa.

Social Media Based Learning

Social Media Based Learning (SMBL) adalah penggunaan platform berbasis media sosial, seperti Twitter, Google Plus, Facebook, dan YouTube, untuk tujuan pembelajaran (Rahman et al., 2021). Penggunaan berbagai platform social media dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar, baik belajar secara mandiri berdasarkan kebutuhan masing-masing peserta didik maupun memfasilitasi peserta didik untuk berkolaborasi dan berkreasi menciptakan konten-konten edukasi yang dapat memberikan pengetahuan kepada pengguna sosial media lainnya. 

Penggunaan sosial media yang tidak dibatasi ruang dan waktu memudahkan para peserta didik mengakses social media secara real time dan dapat di akses dimana saja. Beberapa Guru juga memanfaatkan media sosial seperti YouTube sebagai sarana untuk menyebarkan konten edukasi, seperti contohnya akun YouTube Madam English YouTube Channel oleh Miss Melati yang memberikan konten tentang mata pelajaran Bahasa Inggris yang diakses oleh anak tingkat SD, SMP sampai SMA. Penggunaan platfrom sosial media juga dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang sulit dipahami dari buku teks mata pelajaran. 

Munculnya social media-based learning sebagai paradigma baru tentunya juga harus memiliki aturan-aturan yang jelas agar social media dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

 

Aturan Penggunaan Sosial Media Sebagai Media Pembelajaran

            Penggunaan sosial media sebagai media pembelajaran tentunya harus memiliki aturan-aturan agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Aturan-aturan tersebut antara lain :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline