Pencegahan Stunting Melalui Penyuluhan Mengenai Anemia kepada Siswa Kelas 12 MA Pameuntasan

(dokumentasi pribadi)

Pelaksanaan kegiatan ini berupa Edukasi, Penyuluhan, dan Sosialisasi tentang anemia secara menyeluruh dan pemberian TTD atau Tablet Tambah Darah sebagai upaya pencegahan dini timbulnya stunting bagi remaja MA MAS Pameuntasan di Desa Gajah Mekar Kabupaten Bandung. Penyuluhan dan Edukasi ini Bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya remaja putri sebagai upaya peningkatan kesadaran siswa putri untuk mengontrol dan menjaga kesehatan salah satunya dengan meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya menjaga gizi dan mengkonsumsi tablet penambah darah sebagai upaya pencegahan anemia dan stunting khususnya di sekitar desa Gajah Mekar Kabupaten Bandung. Penyuluhan diawali dengan (1) Pembukaan, (2) Sambutan - Sambutan, (3)  Penyampaian materi, (4) Sesi tanya jawab dan (5) Ice Breaking, kemudian (6) diakhiri dengan Penutup.

Anemia merupakan masalah gizi terbesar pada remaja yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap kinerja dan pertumbuhan kognitifnya (WHO, 2011). Dengan kata lain, remaja yang mengalami anemia akan mengalami gangguan terhadap tingkat pertumbuhan pengetahuannya, dimana itu juga bisa menyebabkan turunnya kerja otak serta kreativitas remaja.

Tidak hanya itu, anemia juga dapat menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan, diantaranya adalah penurunan imunitas, penurunan konsentrasi, mengalami penurunan prestasi dalam belajar, Tidak bugar dan mengalami penurunan produktivitas, Pada remaja putri, Anemia dapat memperbesar resiko kematian saat melahirkan, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi yang cenderung rendah.

Berdasarkan hasil wawancara oleh perwakilan pihak sekolah di MA MAS Pameuntasan Gajah Mekar Kabupaten bandung kelas 12 yang terdiri dari 4 kelas dan berjumlah 200 siswa, mereka sedikit sekali pengetahuan tentang stunting dan anemia secara umum. Sebelum penyuluhan dilakukan  beberapa remaja siswa kurang dalam pengetahuan tentang stunting dan anemia dan setelah penyuluhan meningkat menjadi lebih baik. Menurut Rusdi, Rahmy dan Helmizar [2020] terdapat perbedaan skor pengetahuan yang signifikan pada remaja yang mendapat edukasi yang dapat membentuk sikap dan perilaku hidup sehat yang memperhatikan pola hidup sehari-hari yang baik serta faktor risiko yang mempengaruhinya. Terbentuknya sikap selain dipengaruhi oleh edukasi dan pembelajaran dapat pula dipengaruhi oleh peran orang-orang yang dianggap penting seperti orang tua, teman dan kerabat lainnya. Pengalaman pribadi, pengaruh budaya, media massa, Lembaga Pendidikan agama serta faktor emosional dapat mempengaruhi sikap yang diambil oleh remaja. Resmiati, Putra dan Femelia [2021] menunjukkan hal serupa bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada remaja dalam rangka pencegahan stunting di Sumatera Barat. Pendidikan atau edukasi dan penyuluhan remaja diharapkan dapat menjadi kontribusi pada kesadaran remaja sebagai calon orangtua akan Kesehatan ibu dan anak, termasuk memutus rantai permasalahan stunting. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan penyuluhan ini, diketahui para siswa dan siswi kelas 12 mampu merespon dan memahami dengan baik materi edukasi yang disampaikan. Hal ini bisa dilihat dari timbulnya interaksi dua arah antara siswa dan siswi kelas 12 sebagai peserta dengan narasumber. Siswa dan siswi kelas 12 MA Pameuntasan sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan seputar kesehatan yang berkaitan dengan anemia dan penggunaan TTD atau Tablet Tambah Darah serta hubungan anemia dengan timbulnya stunting. Pada sesi akhir kegiatan, tim pengabdian masyarakat melakukan tes atau evaluasi untuk mengukur pengetahuan peserta dengan memberikan beberapa pertanyaan dan hasilnya peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan baik.