Lihat ke Halaman Asli

Menduakan Diri Demi Jabatan ala Buwas

Diperbarui: 3 Oktober 2018   16:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Belum setahun menjabat Dirut Bulog, Budi Waseso resmi merangkap jabatan. Buwas terpilih menjadi Ketua Kwarnas Pramuka pada Munas X di Kendari. Mengalahkan ketua sebelumnya, Adhyaksa Dault, dengan perolehan 19 suara.

Pemberitaan ini menuai kontroversi, khususnya tentang rangkap jabatannya itu. Sebagian besar menolak, bahkan meminta Buwas mundur dari jabatannya saat ini yakni Dirut Bulog.

Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Pengawasan Kepramukaan, Kemenpora, Abdul Rafur pun berpesan agar Budi Waseso bisa fokus mengurusi kepramukaan karena dibutuhkan tenaga dan pemikiran yang luar biasa supaya mampu membawa gerakan Pramuka lebih baik lagi.

"Saya pikir Pak Buwas berhasil di BNN, dan semoga bisa berhasil di Pramuka. Karena Pramuka ini wadah yang cukup strategis," ujar Rafur.

Bukan hal mudah menangani dua lembaga besar hanya dengan satu kepala. Apalagi Bulog adalah lembaga negara yang mengatur urusan perut rakyat. Sangat beresiko apabila dikerjakan dengan fokus yang terbagi-bagi.

Selama menjadi Dirut Bulog pun Budi Waseso belum banyak menorehkan prestasi. Justru polemik impor yang seminggu lalu memanas, selalu menyeret namanya.

Sekadar mengingatkan, Bulog diinstruksikan untuk mengimpor sebanyak dua juta ton beras untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah. Namun usai menjabat sebagai direktur utama, bukannya mengelola stok, Buwas malah sibuk mencitrakan diri anti impor.  

Maka dari itu rasanya tidak perlu banyak alasan untuk mencopot Budi Waseso dari Dirut Bulog agar ia bisa fokus mengurus salah satu dari dua tugas yang diembannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline