Lihat ke Halaman Asli

Mengevaluasi PSSI

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

"Kalau timnas terhenti di penyisihan grup AFF Cup, saya akan mundur dari Ketua PSSI. Namun, jika timnas juara, saya akan minta La Nyalla cs dan Menegpora mengundurkan diri"


Kalimat tersebut entah bagaimana ceritanya sempat ramai dikutip di media sosial. Padahal Ketua PSSI Djohar Arifin tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

"Saya tidak pernah mengatakan hal tersebut. Kalau saya benar mengatakan hal tersebut maka akan memperkeruh situasi. Masa timnas buat jadi taruhan. Tidak benar itu, ini pasti kerjaan orang iseng yang tidak suka dengan saya," tegas Djohar saat dihubungi Kompas.


Taruhan memang terkadang mengiringi sepakbola. Bahkan jumlah situs bandar judi sepakbola yang berasal dari Indonesia kini semakin mudah ditemui dan berani beriklan secara above the line. Namun sangat konyol kalau taruhan jabatan seperti itu benar terjadi. Saya yakin kalimat tersebut hanyalah anekdot atau guyonan yang dilontarkan oleh publik yang sudah capek melihat konflik PSSI. Namun baik Djohar Arifin maupun La Nyalla & Andi Malarangeng saya yakin tidak akan pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu.

Kalau pun nanti timnas Indonesia gagal total di Piala AFF, maka seruan mundur untuk pihak-pihak yang dirasa bertanggungjawab pasti didasarkan pada pertimbangan lain, bukan dari taruhan seperti yang disebut di awal tulisan ini.

Tapi membaca pernyataan dari Penanggung Jawab Timnas Indonesia, Bernhard Limbong, entah kenapa saya merasa tidak nyaman. Diwawancarai oleh Tribun News, Bernhard mengeluarkan statement seperti ini:

“Tentu saja akan ada penghargaan dan hukuman atas pencapaian timnas selama berpartisipasi di Piala AFF. Evaluasi harus diadakan, sebab ini merupakan bentuk tanggung jawab kepada masyarakat dan pemerintah yang telah membantu. Kalau tidak sampai juara semua akan dievaluasi termasuk pemain, pelatih, dan manajemen tim. Bisa saja mereka diberikan hukuman berupa pemecatan atas ketidakberhasilan mereka. Sebab mereka sudah diberikan waktu selama kurang lebih satu tahun untuk mempersiapkan tim.”


Intinya: Timnas Indonesia asuhan pelatih Nil Maizar harus siap dievaluasi atas pencapaian mereka nanti di Piala AFF 2012.

Saya heran: kenapa cuma pemain, pelatih, dan manajemen tim yang dievaluasi? Bahkan situs olahraga Malaysia saja tahu kalau beberapa pemain terbaik Indonesia tidak bisa berpartisipasi karena kisruh dualisme Liga Indonesia. Rasanya tidak adil melihat Nil Maizar dan Bambang Pamungkas diberi hukuman oleh PSSI yang tidak memberikan modal persiapan yang cukup.

Lalu kapan kita bisa mengevaluasi kinerja PSSI?

Bagaimana caranya mengevaluasi PSSI?

Siapa yang berhak melakukannya jika PSSI berada di luar yuridiksi Menpora?

Sumber:




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline