Lihat ke Halaman Asli

Bukan IPL atau ISL, Saya Dukung #PesepakbolaBersatu

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1338201873874860966

[caption id="attachment_179393" align="aligncenter" width="655" caption="Bambang Pamungkas, Ponaryo Astaman, & APPI (sumber gambar: twitter.com/APPI_info)"][/caption] Setelah dua kubu terus berseteru memperebutkan kekuasaan di pucuk PSSI, akhirnya pemainnya sendiri yang gerah. Mereka bergerak, tidak peduli dengan siapa pemilik liganya. Para kapten dari klub-klub IPL dan ISL bertemu, mencoba memetakan permasalahan yang ada dan (semoga berhasil) mencoba menemukan solusinya. ISL adalah kompetisi yang ilegal secara hukum sepakbola. Tapi faktanya kompetisi ini punya sejarah panjang, sudah jadi bagian dari mayoritas suporter sepakbola Indonesia. Bahkan ancaman 'tidak ikut kompetisi resmi, tidak bisa memperkuat timnas' pun ternyata tetap membuat liga ini bergulir. Justru belakangan muncul banyak 'jalan tengah' yang diciptakan para pembuat keputusan agar nama-nama lama di timnas bisa kembali merumput dengan lambang garuda di dada. IPL adalah kompetisi yang ideal, begitu rencananya. Profesionalitas dan dukungan penuh akan dilakukan untuk membuka sejarah baru kompetisi sepakbola di Indonesia. Tapi muncul belakangan muncul berita tidak sedap, ternyata konsorsium tidak memliki dana untuk membiaya kompetisi hingga pertandingan terakhir. Gaji wasit belum dibayar, match fee belum cair. Bahkan 'bimbingan profesionalitas' yang katanya akan membuat klub-klub menjadi mandiri ternyata hanya wacana. Bahkan format kompetisinya pun belum menemui kejelasan soal sistem promosi dan degradasi. Itu dengan kondisi klub-klub ISL belum mengiyakan rekonsiliasi, karena masih nego hak & kewajiban yang akan mereka terima. "Ah klub anu di liga itu juga belum bayar gaji" "Ah klub itu di liga anu juga pemainnya tidak betah" Tidak perlu membandingkan liga mana yang 'mendingan'. Maaf saja, itu seperti membandingkan mana yang lebih baik: mengidap penyakit panu atau kurap? PSSI telah gagal mengurus kompetisi. Yang kita inginkan adalah 11 orang Indonesia terbaik bisa berjuang bersama membela panji Garuda; karena cuma itu syaratnya agar bendera merah putih bisa berkibar di akhir pertandingan, lengkap dengan kembang api dan confetti yang bertaburan dari angkasa. Dan para kapten sedang berusaha mewujudkan agar kita bisa negara juara. Mari doakan yang terbaik. Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Indonesia (APPI) sore ini menggalang aksi untuk mempersatukan sepakbola Indonesia yang kini terus berpolemik. Mengadakan sebuah forum yang murni memikirkan masa depan sepakbola Indonesia, tanpa bumbu politik. Tidak seperti PSSI dua periode kepungurusan terakhir.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline