Lihat ke Halaman Asli

Bangsa Deadliner yang Merdeka dalam Semalam

Diperbarui: 20 Agustus 2017   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: http://www.nkba.ca

DIRGAHAYU KE 72 TAHUN, INDONESIA KU!

Semangat pagi! Kompasianer yang berbahagia, bagaimana dengan perayaan lomba Agustus-an yang kemarin sudah dilakukan? Meriahnya lomba-lomba yang dilaksanakan di setiap RT, RW di seluruh Indonesia membuat euforia kemerdekaan Republik Indonesia ini begitu dirasa spesial setiap tahunnya. Bahkan persiapannya pun sampai-sampai dilakukan sejak awal bulan ini oleh panitia yang sudah ditentukan sebelumnya.

Tapi, kemeriahan ini ternyata memiliki makna besar di baliknya. Selain makna perjuangan yang dilakukan pahlawan kita dahulu, ada yang lebih penting bahkan mungkin terlewatkan dari sisi waktu. Yaitu timeline kemerdekaan Republik Indonesia yang terkesan mendadak.

Mengapa ini menjadi penting? Karena dengan tanpa sadar, pola waktu dalam aktivitas sehari-hari kita ternyata memiliki kaitan erat dengan yang terjadi pada dimensi waktu selama 72 tahun atau bahkan lebih lama lagi. Maka dari itu, mari kita simak penjelasan singkat berikut ini.

Dimensi Sebelum Masa Penjajahan

www.gemza.my.id

Ingatkah dengan legenda Roro Jonggrang? Kisah ini bercerita tentang awal pembuatan Candi Prambanan. Pada legenda populer tersebut diceritakanlah tokoh Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang, dua orang yang terlibat dalam romantisme ala kerajaan pada masa dahulu kala.

Saat itu, kekuasaan Raja Boko, pemimpin Kerajaan Prambanan, jatuh ke tangan Raja yang tamak dari Kerajaan Pengging. Ia mengirim ksatria yang sakti bernama Bandung Bondowoso untuk merebut kerajaan tersebut sehingga berhasil menguasai Prambanan. Bahkan sampai akhirnya mengetahui bahwa Raja Boko yang dibunuh Bandung Bondowoso memiliki putri yang cantik bernama Roro Jonggrang.

Romantisme muncul dalam kisah tersebut. Bandung Bondowoso menyukai Roro Jonggrang dan berniat untuk menikahinya. Namun tidak semudah itu, terlebih Roro Jonggrang masih menyimpan kebencian kepada Bandung Bondowoso karena ia telah membunuh ayahnya dalam peperangan.

Kegigihan Bandung Bondowoso untuk menikahi Roro Jonggrong tidak berhenti saat itu saja. Usahanya terus dilakukan untuk merebut hati Sang Putri Raja. Hingga akhirnya Roro Jonggrang mau menerima ajakan Bandung Bondowoso, namun dengan syarat yang dipikirnya akan menyusahkan ksatria asal Kerajaan Pengging tersebut. Syarat tersebut adalah membangun 1000 candi dalam waktu semalam.

Sampai di sini, tanpa perlu dilanjutkan, kita semua pasti tahu bahwa pada akhirnya Roro Jonggrang-lah yang jadi bangunan candi ke-1000 akibat kemarahan Bandung Bondowoso yang menguasai kekuatan gaib. Padahal ribuan bala tentara jin-nya sudah membantunya membangun 999 candi dalam semalam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline