penulis asongan di zaman edan
berbekal gadget butut di tangan
sekadar tawarkan barang dagangan
demi sekeping uang logam karatan
matanya melek hingga tiba dini hari
imajinasinya terbang kesana kemari
puntung rokok penuhi asbak kayu balau
hitam bibirnya terbakar asap tembakau
penulis asongan mengirim satu tulisan
berharap jutaan pengunjung halaman
jangankan dibaca ribuan orang